77 Santri Ponpes Darussalam Blokagung Terpapar COVID-19

Pesantren telah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 dan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah-langkah sesuai ketentuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2020, 09:14 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyampaikan, sekitar 77 orang santri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur terinfeksi COVID-19.

Juru bicara Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Nihayatul Wafiroh menuturkan, sejak proses pembelajaran dan kegiatan pesantren dimulai telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Antara lain pesantren membentuk Satgas COVID-19 dan mewajibkan para santri yang kembali ke pesantren membawa surat keterangan sehat (hasil tes cepat/swab) dan pesantren juga menyediakan fasilitas yang memenuhi protokol kesehatan dan mengharuskan para santri berolahraga secara rutin untuk menjaga imun tubuh," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, ditulis Sabtu, (22/8/2020).

Saat pesantren menemukan ada santri yang terkonfirmasi terpapar COVID-19, lanjut dia, pihak pesantren telah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 dan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah-langkah sesuai ketentuan.

Hal itu seperti melakukan isolasi dan perawatan, penelusuran kontak erat, melakukan tes cepat dan tes usap serta fokus pada proses penyembuhan.

"Pesantren juga mohon maaf jika untuk sementara waktu mengambil kebijakan pengetatan kegiatan di lingkungan pesantren. Pembatasan kunjungan wali santri, penutupan tempat ziarah sesepuh pesantren bagi masyarakat umum," kata Nihaya, yang juga disiarkan secara langsung melalui akun resmi pesantren di sosial media facebook.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Minta Wali Tetap Tenang dan Sabar

Ia pun mengimbau kepada seluruh wali santri untuk tetap tenang dan sabar, karena saat ini keadaan pesantren dalam keadaan kondusif dan pesantren berusaha sebaik-baiknya melakukan penanganan.

Selain itu, melakukan tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan pesantren. Nihaya berharap semua pihak mengedepankan klarifikasi (tabayyun) dan menahan diri dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya yang mengakibatkan kegaduhan di publik.

"Saat ini ada ada tiga tempat isolasi (di pesantren), yakni untuk santri putra yang sakit, santri putri yang sakit, dan untuk santri hasil tes reaktif," ujar dia.

Data sebaran COVID-19 hingga hari ini tercatat pasien positif mencapai 187 kasus, pasien dinyatakan sembuh sebanyak 77 orang pasien, lima pasien meninggal dunia dan dalam perawatan sebanyak 105 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya