Studi: Mengedit Foto Selfie Buat Orang Tak Puas pada Bentuk Tubuhnya Sendiri

Ternyata mengedit foto selfie hanya akan membuat Anda tak puas dengan diri Anda sendiri

oleh Sulung Lahitani diperbarui 24 Agu 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi selfie (Foto: unsplash.com/Gian Cescon)

Liputan6.com, Jakarta Adalah praktik yang lumrah bagi orang untuk mengedit fotonya agar terlihat menarik di media sosial. Namun, penelitian terbaru dari Flinders University menemukan bahwa mengedit foto dapat berdampak negatif pada persepsi seseorang tentang citra tubuh mereka sendiri.

Para peneliti dari departemen Psikologi di Flinders University meminta 130 wanita berusia antara 18-30 tahun untuk melihat gambar mirip model terlebih dahulu di Instagram sebelum memeriksa kecenderungan pengeditan mereka.

Apa yang mereka pelajari adalah bahwa suasana hati para peserta secara bertahap memburuk setelah melihat foto selfie mereka sendiri ketika mengedit foto.

Rata-rata, para wantia ini menghabiskan waktu sekitar 4,5 menit untuk mengedit lingkaran hitam, noda, cacat wajah, mengubah bentuk wajah, dan warna kulit di foto mereka.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kesimpulan

(Foto: stevepb/Pixabay) Ilustrasi Iphone.

Profesor Marika Tiggemann menyimpulkan dalam studinya bahwa wanita menginvestasikan banyak waktu dan tenaga dalam mengambil, memilih, dan mengedit gambar mereka. Kemudian, akan ditingkatkan dengan filter atau pengeditan digital untuk memaksimalkan foto mereka agar tampak lebih menarik.

Wanita-wanita ini sering mengambil langkah-langkah besar untuk menampilkan versi yang lebih baik dari diri mereka sendiri. Padahal ini dapat berbahaya dan merusak terhadap citra diri mereka.

 


Memberikan kepuasan sekaligus merugikan

Ilustrasi Bermain Ponsel Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

"Wanita tampaknya termotivasi oleh keinginan untuk menampilkan versi terbaik dari diri mereka dan secara substansial lebih bahagia dengan selfie yang diedit daripada foto aslinya. Namun pada saat yang sama, aktivitas ini memiliki efek merugikan dalam hal suasana hati yang lebih buruk dan ketidakpuasan akan wajah sendiri."

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Body Image menunjukkan bahwa jika wanita terus melanjutkan pengeditan foto secara ekstensif, hal itu dapat menimbulkan perasaan tidak jujur ​​secara online.

 


Ingin tampak lebih baik dari aslinya

Ilustrasi Bermain Ponsel Credit: freepik.com

Profesor Tiggemann menyimpulkan dalam temuannya bahwa faktor-faktor yang terlibat dengan ketidakpuasan penampilan wajah dan tubuh berasal dari seluruh gagasan di balik penilaian masyarakat yang terus-menerus terhadap penampilan wanita. Ini pun memengaruhi upaya wanita untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik daripada di kehidupan nyata.

 


Berpengaruh terhadap citra tubuh

ilustrasi smartphone/Photo by bongkarn thanyakij from Pexels

Media sosial memiliki pengaruh besar dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam cara kita memandang citra wajah dan tubuh kita. Cukup sulit bagi wanita untuk terus-menerus dinilai oleh masyarakat atas penampilan dan pakaiannya.

Mengedit foto agar sesuai dengan standar kecantikan ideal yang diterapkan oleh masyarakat sebenarnya hanya akan membuatnya jauh lebih buruk.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya