Diaspora Indonesia Rilis Buku Cerita COVID-19 dari 19 Negara

Buku Cerita COVID-19 dari 19 Negara ditulis untuk berbagai pengalaman menghadapi pandemi di berbagai negara.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Agu 2020, 18:35 WIB
Iswadi Didi, perwakilan penulis, menampilkan buku 19 Cerita COVID-19 dari 19 Negara. Dok: Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Diaspora Indonesia di luar negeri menuliskan pengalaman mereka saat menghadapi pandemi Virus Corona (COVID-19) di dunia. Penulis buku ini berada di berbagai negara, mulai dari Sierra Leone di Afrika, Belanda di Eropa, hingga Brasil di Amerika Selatan. 

Buku ini berjudul The COVID-19 Stories from 19 Countries, atau Cerita COVID-19 dari 19 Negara.

Para penulis berusaha menunjukkan bahwa Indonesia tidak sendirian dalam berjuang melawan COVID-19. Salah satu bernama Vira dari Perth turut merasakan "terkurung" di Australia Barat, namun ia bisa menerimanya karena itu adalah perjuangan bersama. 

"Saya tahu bahwa tantangan di setiap kota, di setiap negara berbeda-beda. Ini bukan hal mudah bagi kita semua. Semoga dengan berbagi di buku ini kita bisa saling menguatkan," ucap Vira dalam peluncuran virtual bersama Liputan6.com, Sabtu (22/8/2020).

Penulis lain bernama Eva Reinhard dari Jerman masih ingat ketika terakhir kali bisa makan di restoran sebelum perubahan di new normal. Ia lantas berkisah bagaimana alam bisa menjadi sahabat di tengah pandemi. 

Ada juga cerita dari Kornelius yang menjadi bruder misionaris Xaverian di Sierra Leone.

Buku ini bisa terealisasi berkat kolaborasi antara Gerakan Kebaikan Indonesia (GKI) dan Liputan6.com. Para penulis pun menyampaikan pesan-pesan mereka dalam acara yang turut diramaikan dengan pertunjukan seni. 

Nugroho Dewanto dari GKI berharap pembaca buku ini bisa memetik pelajaran dari pengalaman-pengalaman WNI di negara sahabat. 

"Kami dari Gerakan Kebaikan Indonesia berharap tulisan-tulisan dari teman-teman diaspora dari 19 negara ini bisa menjadi pelajaran, lesson learned bagi kita di Indonesia yang masih ada di tengah pandemi. Belajar dari mereka, apa yang mereka alami, bagimana mereka berusaha menyesuaikan hidup dalam kondisi seperti sekarang," ujar Nugroho Dewanto.

Nugroho berkata ada kemungkinan ada buku lain tentang diaspora dan COVID-19. Buku itu rencananya berisi keterlibatan WNI di luar negeri dalam mencari vaksin COVID-19.

Pemimpin Redaksi Liputan6.com Irna Gustiawati menyebut penerbitan buku ini merupakan bagian dari tradisi. Tema buku yang diterbitkan menyesuaikan topik yang sedang relevan bagi masyarakat. 

"Di Liputan 6 itu memang tiap tahun kita punya tradisi menerbitkan buku. Jadi temanya kita sesuaikan dengan kondisi yang ada sekarang, jadi tahun lalu kita menerbitkan Indonesia Rumah Kita karena kita melihat polarisasi yang kuat dan kita ingin melihat rakyat bersatu," jelas Irna.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tantangan Menulis Bersama Diaspora di Pandemi COVID-19

Seorang pria membawa anjingnya jalan-jalan di depan Colosseum, Roma, Italia, 3 April 2020. Menurut Departemen Perlindungan Sipil Italia pada 6 April 2020, jumlah kasus virus corona COVID-19 di negara tersebut menjadi 132.547 infeksi, 16.523 meninggal, dan 22.837 sembuh. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Tidak semua penulis di buku The COVID-19 Stories from 19 Countries merupakan penulis aktif. Iswadi Didi yang menjadi koordinator merupakan penulis pernah menulis novel dan media, tetapi penulis lainnya tidak memiliki pengalaman serupa. 

"Sebagian besar bukan, itu menariknya," ujar Iswadi. 

Pihak GKI memilih 19 negara dengan menyeimbangkan perspektif WNI laki-laki dan wanita. Itu menjadi tantangan lain sebab ada penulis yang enggan menulis COVID-19 di negara yang mereka tempati karena faktor keamanan. 

Penulisan buku ini juga mendapat apresiasi dari Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID Letjen TNI Doni Monardo. Ia berharap buku ini bisa memberi inspirasi pagi perjuangan melawan COVID-19 di Indonesia.

"Meskipun saudara-saudara tinggal di luar negeri, anda semua turut berjuang melawan COVID-19, menuliskan pengalaman menghadapi COVID-19 di setiap negara merupakan pelajaran yang baik bagi kita semua. Ini akan memberikan inspirasi dan semangat kepada kita semua dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 khususnya di Tanah Air," ujar Doni.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya