Deddy Corbuzier Buang Koleksi Alat Sulap, Ada Yang Sampai Digergaji

Deddy Corbuzier bercerita, saat main sulap, dandanan itu indentik dengannya. Saat keluar rumah meski bukan untuk main sulap, Deddy Corbuzier merias dirinya sedemikian rupa.

“Makeup full karakter, karena pada saat itu gue punya prinsip bahwa orang-orang nonton di TV Deddy Corbuzier, itu kalau ketemu di jalanan, Deddy Corbuzier harus seperti itu gitu lo enggak boleh berubah,” urainya.

Itu sebabnya Deddy Corbuzier membeli rangkaian alat makeup dan menjalani perawatan rambut untuk menajamkan citranya sebagai pesulap termasuk penampilan monokromnya yang khas. 

Ivan Gunawan lantas terkenang masa saat berkreasi bareng almarhum Tata Dado. Ia berharap suatu saat punya pertunjukan seni reguler di sebuah gedung dengan segmen penonton yang spesifik. Deddy Corbuzier ragu keinginan Ivan Gunawan akan tercapai mengingat Indonesia beda dari negara lain.

“Enggak usah itu, bikin acara sulap saja gue susah kok dulu,” Deddy Corbuzier menyela. Sebagai mentalist, Deddy Corbuzier pernah bermimpi punya pertunjukan reguler dan tampil di gedung sendiri. Sayang, mimpi tinggal mimpi.

Ini salah satu alasan mengapa ia kini jarang manggung secara profesional. “Di Amerika ada magic castle, di Indonesia heeem… boro-boro. Sudah malas ah capai. Gue masih main, gue tuh enggak pernah mengatakan gue tidak mau main (sulap) sama sekali,” urai dia. 

“Gue berhenti secara profesional. Jadi kalau gue main tuh cuma pada saat gue pengin main, gue main. Tim sulap sudah enggak ada, alat-alat sulap sudah gue buang, gue gergaji alat gue,” Deddy Corbuzier menukas.

Mendengar ini Ivan Gunawan terperenyak. Mengapa alat-alat sulap Deddy Cortbuzier digergaji? “Saking supaya gue enggak main. Kalau enggak gue pasti akan main. Jadi gue gergaji gue buang-buangin.”