Liputan6.com, Jakarta Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung bukan kebakaran biasa. Setidaknya ratusan anggota dan puluhan mobil pemadam kebakaran terlibat dalam aksi yang terjadi Sabtu 22 Agustus 2020 mulai pukul 19.00 WIB.
Menurut pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang disampaikan melalui unggahan di media sosial Instagram @aniesbaswedan pada Minggu (23/8/2020), sejumlah 65 unit dan lebih dari 230 petugas pemadam kebakaran diturunkan penuh oleh Dinas Gulkarmat untuk menangani kebakaran ini.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, lebih dari 10 jam, Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) masih terbakar. Pantauan di lokasi pukul 07.30 WIB api masih terlihat menggerogoti tiang-tiang pancang gedung.
Upaya pemadaman Gedung Kejaksaan Agung dibantu dengan sejumlah alat yang digunakan seperti, mobil pemadam kebakaran dengan 'leher panjang' untuk menyemprot cairan ke pemadam ke titik api yang tinggi.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Jenis Mobil Pemadam Kebakaran
Beragam mobil pemadam kebakaran yang ada di dunia. Disarikan dari berbagai sumber, setidaknya ada 3 kelompok besar mobil pemadam kebakaran. Jenis pertama adalah foam tender truck yang khusus membawa dan menyemprotkan busa.
Jenis kedua mobil pemadam kebaran adalah pump truck. Seperti namanya, mobil ini khusus membawa pompa. Ia akan menyedot dari hidran atau sumber air lain dan mendorong air ke titik api.
Jenis ketiga adalah turntable tender and snorkle. Mobil pemadam kebakaran ini membawa tangga panjang dan snorkel untuk keperluan penyemprotan air untuk lokasi yang tinggi. Ada orang yang menyebutnya sebagai mobil bronto karena seperti brontosaurus yang punya leher panjang.
Advertisement
Bronto Skylift F22RL Berdimensi Kompak
Jenis mobil pemadam kebakaran yang digunakan suatu wilayah bisa jadi berbeda dengan wilayah lain. Semua tergantung dengan kondisi wilayah tersebut. Contohnya mobil pemadam kebakaran yang adai di Prancis.
Kebakaran yang terjadi di Riquewihr, Prancis, awal tahun 2014 menghancurkan empat rumah dan menyebabkan satu orang meninggal dunia. Melihat hal ini, SDIS (French Fire and Rescue Service) menganalisis intervensi yang terjadi dan mencari solusi terbaik.
Seperti dilansir Brontoskylift, Minggu(23/8/2020), masalah utama operasi penyelamatan kebakaran yang efisien di desa-desa kecil serta pusat kota ialah jalan dan lingkungan yang sempit.
Berdasarkan penyelidikan mereka, SDIS akhirnya membeli platform penyelamatan dan pemadam kebakaran Bronto Skylift F22RL. Memiliki lebarnya 2.37 meter dan panjang 7 meter, alat ini tak memiliki overhang di bagian depan.
“Dengan platform ini kami memiliki akses yang lebih baik ke jalan kecil yang tidak memungkinkan untuk dilalui dengan mobil lain. Platformnya lebih halus dan lebih akurat serta fleksibel untuk digunakan," kata Instruktur Pemadam Kebakaran SDIS.
Selain memiliki ketinggian tangga hingga 22 meter, F22RL juga mampu menampung beban hingga 400 kilogram. Tak hanya itu, alat ini juga bisa mencapai sisi horizontal hingga 15,5 meter.
Tandu
“Peningkatan kapasitas sangat penting dan memungkinkan untuk mengakses gedung dari sisi berlawanan. Ini sering kali penting digunakan di kota,” ujar instruktur pemadam kebakaran.
Fitur penting lainnya yang harus dimiliki pemadam kebakaran ialah tandu yang mampu membawa beban hingga 200 kilogram dan nosel air 2.500 liter per menit dengan pipa air teleskopik.
Advertisement