Menkes Prancis: Virus Corona Banyak Menulari Warga di Bawah 40 Tahun

Prancis melaporkan kenaikan 3.602 infeksi Corona COVID-19 baru selama 24 jam terakhir pada hari Sabtu, kemarin.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Agu 2020, 12:02 WIB
Orang-orang tampak beraktivitas di area Istana Trocadero tak jauh dari Menara Eiffel di Paris, 10 Juli 2020. Jumlah kematian terkait corona di Prancis naik menjadi 30.004, sementara jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit atau di ICU terus turun pada Jumat (10/7). (Xinhua/Gao Jing)

Liputan6.com, Prancis - Virus Corona baru beredar empat kali lebih banyak di antara orang-orang di bawah 40 tahun di Prancis daripada di antara mereka yang berusia 65 tahun, kata menteri kesehatan Prancis.

Meskipun dia memperingatkan bahwa kontaminasi sedang meningkat di antara orang tua dan juga lebih rentan, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (23/8/2020).

"Kami berada dalam situasi yang berisiko," kata Olivier Veran dalam wawancara dengan Journal Du Dimanche (JDD) Prancis.

Ia juga menambahkan bahwa jumlah kasus yang lebih tinggi yang terdeteksi tidak hanya karena lebih banyak pengujian.

Seperti Presiden Emmanuel Macron, Veran mengesampingkan perlunya penguncian total untuk memerangi penyebaran penyakit.

Namun dia mengatakan, tindakan lokal dapat diambil karena kasus berkembang di Prancis dan di tempat lain.

"Ini bukan pengecualian Prancis, ini dinamika Eropa," kata Veran.

Prancis melaporkan kenaikan 3.602 infeksi Corona COVID-19 baru selama 24 jam terakhir pada hari Sabtu, kenaikan yang lebih kecil dari hari sebelumnya.

Namun di awal pekan ini, jumlah kasus harian mencapai titik tertinggi pasca-penguncian. Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dan membutuhkan perawatan intensif terus meningkat.

Veran mengatakan, kontaminasi silang antara kelompok populasi -- orang yang lebih muda antara usia 2 hingga 40 tahun dan yang lebih tua sudah terjadi.

"Langkah-langkah baru akan segera diterapkan," kata Veran, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Simak video pilihan berikut:


Penggunaan Masker

Sementara itu pihak klub pun enggan memberikan komentar lebih jauh terkait kasus hukum yang menimpa kapten tim utama Setan Merah tersebut. Manchester United masih akan menunggu proses hukum yang tengah terjadi. (AP/Michalis Varaklas)

Pesta dan pertemuan diaturan dengan jarak sosial untuk mencegah penularan.

Dalam banyak kasus, pembawa virus pada orang yang lebih muda tidak menunjukkan gejala atau menderita lebih sedikit komplikasi, kata Veran.

Polisi di Paris bersiap untuk kemungkinan perayaan sepak bola pada Minggu malam saat Paris St Germain menghadapi Bayern Munich di final Liga Champions, dan para pejabat mengatakan mereka akan mengenakan masker dan mendistribusikan perlengkapan pelindung di situs-situs penting seperti jalan Champs Elysee.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya