Hanyut Terbawa Arus Laut, Nelayan Sangihe Ditemukan Selamat

Terkait cuaca esktrem dan sering berubah dengan cepat, Sinaga mengingatkan agar nelayan di Sangihe bisa lebih waspada saat melaut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 23 Agu 2020, 21:00 WIB
Upaya pencarian nelayan yang hanyut di Perairan Sangihe dibantu juga oleh warga setempat.

Liputan6.com, Manado - Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, membuat aktivitas nelayan di daerah itu terganggu. Bahkan seorang nelayan dilaporkan hanyut saat sedang mencari ikan, Sabtu (22/8/2020).

Nelayan yang dinyatakan hilang itu bernama Tajudin Lintuhansen (38), warga Desa Tinakaren, Kecamatan Nusa Tabukan, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Informasi dari pihak keluarga menyebutkan, Tajudin melaut sendirian dengan menggunakan perahu warna putih biru dengan panjang 2,5 meter, dan lebar 70 sentimeter.

“Kami menerima laporan dari pihak keluarga terkait nelayan yang hilang ini,” kata Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga.  

Dalam laporan itu disebutkan bahwa Tajudin melaut sejak pukul 08.00 Wita. Biasanya dia sudah kembali ke rumah sebelum pukul 10.00 Wita.

Namun sekitar pukul 08.22 Wita, Tajudin menghubungi pihak keluarga melalui telepon seluler, bahwa dia hanyut terbawa gelombang tinggi.  

“Saya memerintahkan Koordinator UPT Pos SAR Tahuna agar merespons laporan tersebut,” ujar Sinaga.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Ditemukan dalam Kondisi Selamat

Pos SAR Tahuna langsung bergerak menerjunkan lima personelnya dibantu warga setempat menuju lokasi yang disebutkan pihak keluarga. Setelah pencarian beberapa jam, pada pukul 16.30 Wita, Tajudin ditemukan dalam keadaan selamat di atas perahunya.

Perahu korban lantas ditarik nelayan setempat. Adapun anggota Pos SAR Tahuna mengawal dari belakang.

“Penarikan perahu bersama korban sampai ke Desa Tinakareng, dan diserahkan ke pihak keluarganya,” kata Sinaga.

Sinaga juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Basarnas Manado melalui Pos Tahuna dalam mencari dan menyelamatkan nelayan yang hanyut tersebut.

Terkait cuaca esktrem dan sering berubah dengan cepat, Sinaga mengingatkan agar nelayan di Sangihe bisa lebih waspada saat melaut. Lengkapi diri dengan life jacket dan perbekalan secukupnya.

“Juga untuk masyarakat yang tinggal di pesisir pantai wilayah Kepulauan Sangihe agar memperhatikan tinggi gelombang dan kecepatan angin,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya