Liputan6.com, Roma - Kementerian Kesehatan Italia pada Sabtu, 22 Agustus melaporkan 1.071 infeksi Virus Corona baru dalam 24 jam terakhir, melebihi 1.000 kasus dalam sehari.
Angka lebih dari 1.000 ini merupakan pertama kalinya sejak Mei ketika pemerintah melonggarkan tindakan penguncian, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (23/8/2020).
Italia, salah satu negara terparah terdampak Corona di Eropa dengan lebih dari 35.000 kematian.
Baca Juga
Advertisement
Kini, negara itu telah berhasil menahan wabah setelah mencapai puncak kematian dan kasus antara Maret dan April.
Namun, telah terjadi peningkatan infeksi yang stabil selama sebulan terakhir, dengan para ahli menyalahkan masa liburan dan kehidupan malam yang menyebabkan orang berkumpul.
Negara itu terakhir mencatat angka yang lebih tinggi pada 12 Mei, ketika 1.402 kasus dilaporkan positif Corona COVID-19, enam hari sebelum restoran, bar, dan toko diizinkan untuk dibuka kembali setelah penguncian 10 minggu.
Meskipun infeksi meningkat, penghitungan kematian harian tetap rendah dan seringkali hanya dalam satu angka.
Pada Sabtu kemarin hanya ada tiga kematian, dibandingkan dengan sembilan pada hari Jumat dan enam pada hari Kamis, data kementerian kesehatan menunjukkan.
Jumlah infeksi baru Corona COVID-19 tetap jauh lebih rendah daripada yang terdaftar di Spanyol dan Prancis.
Simak video pilihan berikut:
Penutupan Sejumlah Lokasi
Pada Sabtu, Lazio di sekitar Roma adalah wilayah Italia yang mengalami jumlah kasus baru terbesar, dengan 215 positif. "Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen adalah orang yang kembali dari liburan di bagian lain Italia dan luar negeri," kata kepala kesehatan wilayah tersebut.
Wilayah utara Lombardy dan Veneto, tempat epidemi Italia pertama kali terungkap pada 21 Februari, masing-masing mengalami 185 dan 160 kasus baru.
Italia telah mengambil tindakan pencegahan untuk mencoba membendung tren naik baru-baru ini, menutup klub dan diskotik, serta mewajibkan mengenakan masker pada malam hari di ruang publik dan luar ruangan.
Wisatawan dari beberapa negara non-UE telah dilarang memasuki Italia, dengan pembatasan dan kewajiban pengujian rapid-test diberlakukan pada orang-orang yang kembali dari negara-negara Eropa yang terpukul parah akibat Corona COVID-19.
Advertisement