39.500 Orang Kunjungi TMII Selama Libur Panjang Akhir Pekan

Kepala Humas TMII mengatakan, bila melihat dari jumlah pengunjung dalam empat hari terakhir, puncak kedatangan pengunjung di TMII berlangsung pada Minggu.

oleh Mevi Linawati diperbarui 24 Agu 2020, 01:03 WIB
Wisatawan bersantai saat mengunjungi TMII, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Libur panjang yang bertepatan tahun baru islam di manfaatkan masyarakat bersama keluarga berlibur ke sejumlah tempat wisata. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wisatawan yang mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur selama libur Tahun Baru Islam 1442 Hijriah dan akhir pekan sekitar 39.500 orang.

"Pada Kamis (20 Agustus 2020) hampir mencapai 9 ribuan. Kemudian pada Jumat (21 Agustus) sekitar 7.000 ribuan, Sabtu (22 Agustus) sekitar 8.500-an dan hari ini 15 ribuan pengunjung," kata Kepala Humas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Sahda Silalahi di Jakarta, Minggu malam (23/8/2020), dilansir Antara.

Bila melihat dari jumlah pengunjung dalam empat hari terakhir, kata Sahda, puncak kedatangan pengunjung di TMII berlangsung pada Minggu.

Sahda mengatakan, akhir pekan menjadi puncak dari kehadiran wisatawan di TMII. Situasi itu tampak dari keramaian pengunjung sejak pagi hingga siang.

"Puncak pengunjung diprediksi hari ini. Dari pagi tadi sudah terlihat ramainya pengunjung, terutama para pesepeda," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Protokol kesehatan

Wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Bali di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (21/6/2020). Setelah tidak beroperasi akibat pandemi, pengelola membuka kembali TMII dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan pembatasan pengunjung. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Bila dilihat dari karakteristik wisatawan, lebih didominasi oleh komunitas. "Pagi ini sudah ramai dengan pengunjung yang sepedaan dan Minggu Ria, dengan wisata kuliner dan pakaian khas Indonesia," katanya.

Pelayanan terhadap wisatawan pada libur panjang ini tetap mengedepankan protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 masih tinggi di Jakarta.

"Kapasitas tempat tetap kita batasi 50 persen, jaga jarak, wajib bermasker, cuci tangan dan sosialisasi bahaya Covid-19," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya