Langgar Protokol COVID-19: 13 Orang Tewas Terinjak-injak di Kelab Malam Peru

Setidaknya 13 orang tewas saat pesta rahasia di Peru digrebek polisi. Acara itu diketahui melanggar protokol COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Agu 2020, 09:53 WIB
Ilustrasi klub malam. (dok. Pixabay.com/winkimedia/Putu Elmira)

Liputan6.com, Lima - Pelanggaran protokol Virus Corona (COVID-19) di Peru berujung tragis. Setidaknya 13 orang tewas di sebuah kelab malam ketika acara dibubarkan oleh polisi.

Para korban yang berupaya melarikan diri tewas terinjak-injak atau sesak napas.

Dilansir Channel News Asia, Senin (24/8/2020), pesta berlangsung di kelab Thomas Restobar di ibu kota Lima pada Sabtu 22 Agustus. Warga setempat melaporkan acara itu ke polisi.

Presiden Peru Martin Vizcarra mengumumkan polisi menahan 23 orang terkait pesta rahasia itu. Sebanyak 15 orang yang tertangkap positif COVID-19.

Ada 120 orang yang mencoba melarikan diri. Tiga orang polisi juga terluka akibat kekacauan yang terjadi.

Para peserta pesta terjebak di antara satu-satunya pintu masuk dan tangga menuju jalanan. Aksi saling dorong pun terjadi.

13 korban meninggal adalah 11 laki-laki dan dua perempuan yang berusia antara 20 dan 30 tahun. 60 polisi yang ikut membubarkan pesta itu juga akan dites COVID-19.

Pemilik kelab itu merupakan sepasang suami istri yang sudah ditahan polisi. Kementerian Dalam Negeri Peru menyalahkan insiden kematian itu atas tindakan bisnis mereka yang tak bertanggung jawab.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Presiden Peru Minta Rakyat Merenung

Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Peru memerintahkan kelab malam dan bar tutup pada Maret lalu untuk meredam COVID-19. Kasus COVID-19 di Peru adalah yang kedua tertinggi di Amerika Selatan sesudah Brasil.

Presiden Peru berkata acara rahasia seperti itu sering terjadi dan mengancam kesehatan publik. Ia juga mengungkapkan rasa duka cita kepada korban meninggal.

"Saya berduka dan bersedih kepada orang-orang dan saudara-saudara yang meninggal, tetapi saya juga merasa marah dan kesal kepada orang-orang tak bertanggung jawab yang melaksanakan acara seperti ini," ujarnya.

"Mari merenung, mari jangan kehilangan lebih banyak nyawa karena kecerobohan," tegas Presiden Vizcarra.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada total 585 ribu kasus COVID-19 di Peru. Jumlah itu membuat Peru hampir masuk 5 besar negara dengan kasus COVID-19 tertinggi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya