Liputan6.com, Sampit - Bocah perempuan yang diduga menjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Sampit, Kalimantan Tengah, kondisinya sangat memprihatinkan. Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih terus menyelidiki kasus KDRT tersebut.
Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zaldy Kurniawan, Senin (24/8/2020) mengatakan, polisi masih menyelidiki keberadaan orangtua bocah perempuan tersebut.
Advertisement
"Kemarin anggota juga ada yang ke rumah sakit. Masalah ini sedang kami selidiki," katanya.
Bocah perempuan yang diperkirakan berusia sekitar 5 tahun itu ditemukan di dekat rumah warga, Minggu (23/8). Kondisinya memprihatinkan karena lengan kiri diperban diduga patah. Selain itu, terdapat lebam pada bagian wajah seperti bekas luka di kening dan pipi. Memar juga terlihat di sejumlah bagian tubuh diduga akibat tindak kekerasan.
"Anak itu sebelumnya bersama dengan seorang perempuan. Akan tetapi, tidak kelihatan jelas mukanya karena menggunakan masker," kata Sri, warga Jalan Kopi Selatan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Kejadian ini dengan cepat diketahui masyarakat karena video bocah malang tersebut beredar di grup-grup media sosial. Dalam video itu, bocah malang itu dengan polos menceritakan mengapa dia menderita luka lebam dan tangannya patah.
Meski menderita luka, bocah tersebut terlihat berusaha tetap menahan rasa sakitnya sehingga membuat warga tidak tega.
Saat ditanya warga, bocah itu dengan lancar menyebutkan alamat rumahnya di Kecamatan Baamang. Namun, dia tampak trauma atas kejadian yang dialaminya sehingga meminta tolong warga mengantarnya ke rumah datuknya.
Kejadian ini langsung dilaporkan kepada polisi untuk ditindaklanjuti. Lembaga swadaya masyarakat Lentera Kartini juga bergerak cepat melakukan pendampingan terhadap bocah tersebut.
"Anak itu sudah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diobati dan dirontgen karena tangannya diduga patah. Tadi berbagi tugas, ada yang mendampingi anak itu ke rumah sakit dan ada yang berkoordinasi ke Polres Kotawaringin Timur," kata Ketua LSM Lentera Kartini, Forisni Aprilista.
Saat di rumah sakit, bocah perempuan itu ditangani dengan diberi gips untuk tangannya yang patah. Kondisi memprihatinkan bocah malang tersebut juga membuat petugas di rumah sakit tersebut tidak tega.
Untuk sementara, bocah tersebut rencananya akan diantar ke rumah datuknya. Namun, LSM Lentera Kartini akan terus memantau perkembangan kondisi bocah yang menjadi korban KDRT tersebut dan terus akan memproses hukum masalah ini.