Dorong Arab-Israel Damai, Menantu Donald Trump Akan Kunjungi Timur Tengah

Penasihat senior presiden Amerika Serikat, Jared Kushner, akan berkunjung ke Timur Tengah.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2020, 13:53 WIB
Jared Kushner, menantu Donald Trump yang juga menjabat sebagai penasihat senior presiden AS (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Menantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yakni Jared Kushner, akan mengunjungi Timur Tengah. Ia akan mendorong diplomasi lebih luas bagi Israel di wilayah tersebut. 

Dilansir VOA Indonesia, Senin (24/8/2020), Jared Kushner akan ditemani oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam kunjungannya. Mereka memanfaatkan momentum diplomasi antara Uni Emirat Arab dan Israel. 

Kunjungan akan berlokasi di beberapa negara Timur Tengah, mulai dari Maroko hingga Arab Saudi.

Mike Pompeo diperkirakan akan bertolak pada Minggu 23 Agustus waktu AS ke Israel, Bahrain, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar dan Sudan.

Jared Kushner akan menyusul beberapa hari kemudian ke Israel, Bahrain, Oman, Arab Saudi dan Maroko.

Para diplomat mengatakan kunjungan itu bertujuan memfinalisasi sedikitnya satu perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel dalam masa mendatang.

Kata sejumlah diplomat, Pompeo juga berencana bertemu dengan para anggota Taliban di Qatar untuk membahas perundingan perdamaian intra-Afghanistan, yang penting bagi penarikan sisa-sisa pasukan AS di Afghanistan.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri tidak mengomentari rencana kunjungan Timur Tengah itu. Lawatan itu akan dilakukan sementara pemerintah meningkatkan upaya untuk menormalisasi Arab-Israel meskipun tanda adanya resolusi bagi konflik Israel-Palestina.

Jared Kushner merupakan penasihat senior Presiden Donald Trump. Ia masuk ke ring 1 pemerintahan Trump bersama istrinya, Ivanka Trump, putri Donald Trump yang juga menjabat sebagai penasihat senior.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bos Mossad Kunjungi Uni Emirat Arab Usai Normalisasi Hubungan dengan Israel

Pencakar langit Burj Khalifa menyala dengan pesan "Stay Home" di Dubai pada Selasa (24/3/2020). Gedung pencakar langit tertinggi di dunia itu menyala dengan slogan kampanye #STAYHOME yang mendesak warga untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan di tengah pandemi COVID-19. (Giuseppe CACACE/AFP)

Pekan lalu, bos intel Israel, Mossad, Yossi Cohen, baru saja mengunjungi Uni Emirat Arab untuk membahas isu keamanan. Kunjungan terjadi hanya beberapa hari usai normalisasi diplomatik antara Uni Emirat Arab dan Israel.

Mossad adalah badan intelijen di Israel. Kedatangan Yossi Cohen menandakan kunjungan pertama pejabat Israel usai normalisasi. 

Dilansir Arab News, Rabu 19 Agustus 2020, bos Mossad bertemu dengan penasihat keamanan nasional UEA, Sheikh Tahnoun bin Zayed Al-Nahyan di Abu Dhabi. Sheikh Tahnoun merupakan putra dari pendiri Uni Emirat Arab.

"Kedua negara membahas prospek kooperasi di ranah-ranah keamanan serta bertukar sudut pandang pada perkembangan regional dan pada isu-isu kepentingan bersama," menurut laporan Emirates News Agency.

COVID-19 menjadi salah satu isu yang dibahas.

Sektor keamanan dan kesehatan termasuk bagian dari kerja sama yang dijalin Uni Emirat Arab dan Israel. Sektor lain seperti investasi, penerbangan, dan pariwisata.

Dalam kesepakatan normalisasi, Israel juga menangguhkan aneksasi di Tepi Barat.

Hubungan intelijen antara Israel dan negara-negara Timur Tengah sebetulnya sudah terjalin lama. Dalam isu geopolitik, mereka semua oposisi terhadap Iran.

Perdana Menteri Benyamin Netanyahu pekan lalu berterima kasih pada bos Mossad karena menjalin hubungan selama bertahun-tahun dengan negara-negara Teluk. Tindakan Mossad itu dianggap Netanyahu membantu perjanjian damai antara Uni Emirat Arab dan Israel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya