2 Pemain Jadi Sorotan, Pelatih MU Harus Genjot Performanya untuk Tantangan Musim Depan

MU cukup beruntung karena memiliki banyak pemain yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan bersama dengan pemain berpengalaman.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 24 Agu 2020, 11:00 WIB
Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United (MU) memiliki skuat muda yang diharapkan dapat meningkat musim depan. Bahkan, ada dua pemain yang dapat menambahkan atribut baru ke permainan mereka.

MU cukup beruntung karena memiliki banyak pemain yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan bersama dengan pemain berpengalaman.

Dan, tujuan itulah yang ingin MU capai melalui pekerjaan di Carrington dan juga pertandingan di Old Trafford. Selama 12 bulan terakhir ada beberapa pemain dalam skuat Setan Merah yang mengalami kemajuan signifikan dan Ole Gunnar Solskjaer berharap hal yang sama terjadi tahun depan.

Solskjaer akan bekerja untuk mengeluarkan potensi skuat mudanya serta membentuk beberapa pemain agar sesuai dengan sistemnya. Dan, mereka umumnya senang diajari trik baru, bahkan jika itu melibatkan jam kerja dan pengulangan dalam latihan.

Satu area yang Solskjaer dan stafnya akan tekankan lebih lanjut adalah soal bek sayap MU. Aaron Wan-Bissaka dan Luke Shaw sama-sama memiliki musim yang bagus, tetapi juga memiliki ruang untuk peningkatan.

Simak Video Manchester United Berikut Ini


Lompatan

Bek Manchester United, Harry Maguire (kanan) berselebrasi dengan gelandang Nemanja Matic usai mencetak gol ke gawang Chelsea pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge, London (18/2/2020). MU menang 2-0 atas Chelsea. (AFP Photo/Glyn Kirk)

Secara khusus, mereka bisa menjadi lebih baik ke depan. MU bisa membuat lompatan untuk menantang Manchester City dan Liverpool dalam dua tahun ke depan.

Itu tidak hanya berkaitan dengan assist dan gol, meskipun itu adalah masalah yang jelas, tetapi juga dalam menghubungkan dengan pemain sayap di depannya. Mereka bisa menawarkan opsi passing untuk gelandang kreatif seperti Bruno Fernandes dan Paul Pogba.


Titik Lemah

Pemain Manchester United Bruno Fernandes (kedua kanan) bersama rekan-rekannya merayakan gol ke gawang Copenhagen pada perempat final Liga Europa di Cologne, Jerman, Senin (10/8/2020). Manchester United menang 1-0. (Wolfgang Rattay/Pool via AP)

Menjelang akhir musim, tampaknya tim lawan memfokuskan sumber daya pertahanan mereka pada tiga penyerang Mason Greenwood, Marcus Rashford dan Anthony Martial, serta Fernandes. Mereka justru membiarkan full-back, Wan-Bissaka dan Brandon Williams menguasai bola.

Tidak ada keraguan bahwa mereka adalah titik lemah ketika MU menyerang. Meskipun Wan-Bissaka telah membuat kemajuan yang baik dalam hal itu sejak kepindahannya dari Crystal Palace senilai 45 juta pounds.


Beri Ancaman

Perbandingan di area ini tidak akan bagus untuk MU saat ini. Liverpool jelas menjadi pembawa standar dengan kontribusi yang mereka dapatkan dari Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson. Chelsea menambah ancaman dengan penandatanganan Ben Chilwell.

Sementara bek sayap Manchester City bermain dengan cara yang sedikit berbeda, sering menjadi gelandang bertahan, tetapi Kyle Walker, Joao Cancelo dan Benjamin Mendy dapat memberikan ancaman di sepertiga akhir juga.


Tebar Ancaman

Serangan MU tampak di bawah standar untuk paruh pertama musim. Tapi, operasinya mulai berfungsi setelah kedatangan Fernandes. Pada akhir musim mereka menciptakan banyak peluang.

Tapi, untuk memenangkan liga sekarang membutuhkan jarak hampir 100 gol. Dan, untuk mencapai itu MU membutuhkan ancaman dari seluruh lapangan dan dalam permainan modern yang mencakup bek sayap.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya