Hasil Analisis Kotak hitam: Pesawat Ukraina 2 Kali Dirudal Iran dalam Hitungan Detik

Beberapa detik setelah dampak ledakan rudal pertama, para penumpang dinyatakan masih selamat.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2020, 12:34 WIB
Orang-orang berdiri di antara puing-puing setelah pesawat Boeing 737 jatuh di dekat Bandara Internasional, Teheran, Iran, Rabu (8/1/2020). Seluruh penumpang pesawat maskapai Ukraina yang membawa 176 orang termasuk kru tersebut dilaporkan tewas. (ROHHOLLAH VADATI / ISNA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil analisis kotak hitam atau black box pesawat Ukraina yang ditembak jatuh membuktikan pesawat penumpang itu dihantam dua rudal Iran dengan selisih beberapa detik. Sebelum rudal kedua menghantam, para penumpang dinyatakan masih selamat.

"19 detik setelah rudal pertama menghantam pesawat, suara pilot di dalam kokpit, yang mengindikasikan bahwa para penumpang masih hidup ... 25 detik kemudian rudal kedua menghantam pesawat," kata Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Touraj Dehghani-Zanganeh.

Hasil analisis kotak hitam yang dumumkan ini menandai laporan resmi pertama mengenai isi suara kokpit dan rekaman data, yang pada Juli dikirim ke Prancis untuk dipecahkan sandinya.

Teheran mengaku pihaknya tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina pada Januari 2020, di saat ketegangan dengan Amerika Serikat semakin meningkat. Seluruhnya, 176 orang di dalam pesawat tewas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tak Dipolitisasi

Orang-orang berjalan di antara puing-puing setelah pesawat Boeing 737 jatuh di dekat Bandara Internasional, Teheran, Iran, Rabu (8/1/2020). Seluruh penumpang pesawat maskapai Ukraina yang membawa 176 orang termasuk kru tersebut dilaporkan tewas. (AFP Photo)

Iran sedang dalam pembicaraan dengan Ukraina, Kanada, dan sejumlah negara lain yang warganegaranya menjadi penumpang pesawat nahas tersebut dan yang meminta investigasi penuh dalam insiden tersebut.

"Analisis data dari kotak hitam seharusnya tidak dipolitisasi," ucap Zanganeh.

Korps Pengawal Revolusi Iran menembak jatuh pesawat milik Ukraine International Airlines dengan rudal darat ke udara pada 8 Januari, tak lama setelah lepas landas dari Teheran.

Iran lantas mengakui peristiwa itu sebagai "kecelakaan fatal" oleh pasukan yang sedang dalam kondisi siaga tinggi selama konfrontasi dengan AS. Pejabat Iran dan Ukraina mengadakan pembicaraan mengenai kompensasi bagi keluarga korban dan pembicaraan itu akan dilanjutkan pada Oktober 2020.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya