Jokowi: Indonesia Sudah Dapat Komitmen 290 Juta Vaksin Covid-19

Jokowi menyampaikan setidaknya ada 20-30 juta vaksin yang didapat Indonesia hingga akhir 2020. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga akhir 2021.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Agu 2020, 12:15 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, Indonesia lebih maju dibandingkan beberapa negara-negara lain dalam hal mencari vaksin virus Corona atau Covid-19. Menurut dia, Indonesia saat ini sudah berhasil mendapat komitmen 290 juta vaksin hingga 2021.

"Saya sudah dapat laporan dari Bu Menlu, Pak Menteri BUMN sampai 2021, kita kurang lebih mendapat komitmen 290 juta, itu sebuah yang besar sekali. Negara lain 1-2 juta belum, kita sudah 290 juta, baik yang diproduksi di sini maupun yang akan diproduksi di luar," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (24/8/2020).

Dia menyampaikan setidaknya ada 20-30 juta vaksin yang didapat Indonesia hingga akhir 2020. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga akhir 2021.

"Jadi nanti saat vaksin merah-putih kita ketemu kita bisa produksi lebih banyak," ucap Jokowi.

Jika jumlah vaksin yang diproduksi di tanah air berlebih, kata Jokowi, maka Indonesia dapat menjualnya ke negara-negara lain. Pasalnya, dia melihat negara-negara ASEAN belum menyiapkan banyak vaksin seperti Indonesia.

"Kalau yang kita miliki berlebih, ya enggak apa-apa dijual ke negara lain. Karena di ASEAN saja, saya lihat belum ada negara yang siap dengan vaksin yang tadi saya sampaikan," ujar Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pengembangan Vaksin

Sebelumnya, PT Bio Farma dan perusahaan farmasi China, Sinovac menandatangani perjanjian Preliminary Agreement of Purchase dan Supply of Bulk Product of Covid 19 Vaccine tentang komitmen ketersediaan suplai bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021.

Penandatanganan itu disaksikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L Marsudi dan Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir di Sanya, China, 20 Agustus 2020.

Jokowi juga mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengembangkan sendiri vaksin virus Corona atau Covid-19. Vaksin yang dinamai Merah Putih ini telah dikembangkan selama tiga bulan dan ditargetkan dapat rampung di pertengahan 2021.

"Kita harapkan vaksin Merah-Putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021," ucap Jokowi saat meninjau penyuntikkan vaksin ke relawan di Universitas Padjajaran Bandung Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).

Menurut Jokowi, vaksin tersebut sepenuhnya dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molukuler Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Kemudian, melibatkan sejumlah universitas.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya