Liputan6.com, Jakarta - Kaspersky mengklaim telah memblokir 1,6 juta upaya phishing melalui tautan email, yang menargetkan kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Hal ini terjadi selama periode Januari hingga Juni 2020.
Menurut keterangan Kaspersky, aktivitas para phisher pada kuartal dua setiap tahun biasanya akan cenderung mengalami penurunan. Hal ini karena April hingga Juni kerap digunakan sebagai periode liburan di seluruh belahan dunia.
Baca Juga
Advertisement
Namun, dipicu oleh pandemi yang masih berlangsung, kuartal kedua tahun ini terbukti menjadi momentum produktif bagi para pelaku kejahatan online.
Berdasarkan statistik terbaru Kaspersky, pelaku kejahatan siber yang menargetkan UKM di kawasan Asia Tenggara menghabiskan setiap bulannya untuk menyebarkan email phishing secara proaktif.
Aplikasi perangkat lunak anti-phishing Kaspersky telah mencegah 1.602.523 upaya phishing terhadap perusahaan dengan 50-250 karyawan. Ini merupakan peningkatan 39 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Data menunjukkan, pada paruh pertama tahun ini, Kaspersky telah menggagalkan upaya phishing terbanyak di Asia Tenggara terhadap UKM di Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Singapura mencatatkan jumlah email phishing paling sedikit di kawasan ini, tapi masih meningkat sebanyak 60,5 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Menurut telemetri kami, upaya phishing tetap menjadi ancaman yang meningkat bagi UKM di wilayah tersebut dari kuartal pertama hingga kuartal kedua tahun ini," ungkap General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong, seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (24/8/2020).
"Hal ini dapat dipicu oleh fakta bahwa sebagian besar tindakan penguncian di seluruh Asia Tenggara diterapkan pada akhir Maret, yang kemudian disambut di kuartal dua dengan jutaan pekerja menerapkan sistem kerja jarak jauh untuk pertama kalinya," sambungnya.
Skala Global
Dalam skala global, Brasil adalah negara dengan jumlah email phishing yang paling banyak dicegah oleh solusi Kaspersky pada kuartal kedua 2020. Setelahnya diikuti oleh Rusia, Prancis, Kolombia, dan Amerika Serikat.
Secara global, topik phishing teratas termasuk aktivitas yang memanfaatkan Covid-19 sebagai umpan, seperti penipuan penjualan masker, permintaan donasi untuk pendanaan penelitian vaksin, penipuan yang mengeksploitasi ketakutan akan Covid-19, bantuan terkait pandemi, dan kompensasi.
Tema lain yang dieksploitasi termasuk penilaian kinerja karyawan, pesan penting dari HR atau admin, permintaan pemeriksaan kata sandi dan pemberitahuan siaran pers yang mendesak, serta pemberitahuan email back-up.
"Para pelaku kejahatan siber memanfaatkan kekacauan saat ini untuk melakukan serangan dengan metode memanipulasi psikologis seperti email phishing. Dengan memasukkan topik hangat dan frasa terkait pandemi Covid-19 dalam pesan mereka, kemungkinan pengguna yang tidak waspada akan mengklik tautan yang telah terinfeksi atau berisi lampiran berbahaya, menjadi meningkat pesat," jelas Yeo.
"Ditambah fakta bahwa kita semua memiliki kondisi mental yang sedang panik sehingga membuat lebih rentan untuk melakukan kesalahan, penting bagi UKM menyadari bahwa bekerja dari rumah meningkatkan risiko keamanan siber, sehingga penting untuk mengambil langkah utama demi melindungi data dan arus kas yang masih mereka miliki," sambungnya.
Advertisement
Pelatihan dari Kaspersky
Untuk membantu UKM melatih karyawannya, Kaspersky menawarkan pelatihan kesadaran keamanan otomatis (Automated Security Awareness Training) gratis selama tiga bulan, yang bertujuan membantu menerapkan budaya keamanan siber perusahaan mereka.
Program ini tersedia hingga akhir September 2020, dan dapat bekerja hingga 500 pengguna.
Kaspersky juga memberikan promo buy 1 year license get 1 year license untuk solusi titik akhir, yaitu:
- Kaspersky Endpoint Security for Business
- Kaspersky Endpoint Security for Cloud and Cloud Plus
- Kaspersky Security for Microsoft Office 365
- Kaspersky Hybrid Cloud Security
(Din/Isk)