Liputan6.com, Jakarta - Badut dikenal dari hidung merah khas mereka.
Kostum badut klasik dianggap tidak lengkap tanpa hidung merah. Tapi pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana hidung merah menjadi bagian integral dari penampilan badut?
Sejarah hidung merah badut dapat ditelusuri kembali ke tiga bersaudara, Paul, François, dan Albert, yang berasal dari keluarga sirkus Fratellini.
Para Fratellini ini terkenal karena penampilan mereka. Kepala keluarganya adalah seniman trapeze, bernama Gustavo. Ketiga putranya melakukan aksi badut yang sangat populer.
Baca Juga
Advertisement
Ketiganya menggunakan gaya unik untuk mempersonifikasikan badut. François adalah badut berwajah putih yang anggun namun sombong, sementara Albert tampil berlebihan dengan alis gelap dan hidung merah. Paul mengadopsi tampilan di antara keduanya yang menampilkan lebih sedikit riasan.
Sejak saat itu, badut menjadi karakter yang unik. Dia umumnya adalah pelawak, seorang eksentrik yang mengenakan pakaian tak berbentuk dan memiliki ciri-ciri berlebihan, lengkap dengan hidung merah cerah.
Dikatakan bahwa karakter ini dikembangkan dengan bantuan salah satu badut paling menakjubkan dalam sejarah manusia.
Setelah Perang Dunia I, seorang seniman bernama Lou Jacobs menggelar aksi badut terkenal bernama Ringling Bors dan Barnum & Bailey Circus. Dia melanjutkan untuk melakukan peran ini selama sekitar enam dekade.
Riasan wajah putih Jacobs dengan senyumnya yang besar dan konyol, alis yang aneh, dan hidung seukuran buah plum adalah lambang sirkus Ringling, dan dia mungkin adalah badut hidup paling terkenal di dunia.
Pada tahun 1966, Jacobs menjadi salah satu orang pertama yang muncul di perangko sebagai badut, dengan kostum lengkapnya termasuk hidung merah.
Simak video pilihan di bawah ini:
Cerita Lain
Cerita lain juga ada di masa lalu selain kisah dari Jacobs atau bahkan Fratellini.
Dikatakan bahwa pada tahun 1860, ada seorang pemain sirkus Jerman berwajah malang dan mengenakan pakaian yang sangat aneh.
Rupanya, badut Jerman ini jatuh dan darah muncul dari hidungnya. Sehingga ini akan memberikan warna merah cerah. Tanpa menyadari rasa malunya, penonton meneriakkan badut itu dengan kata yang digunakan dalam bahasa gaul Jerman untuk orang bodoh. Dan dengan demikian, hidung merah khas dengan badut.
Kisah Jerman lebih merupakan legenda daripada kejadian sebenarnya. Meskipun demikian, asal muasal hidung merah badut tersebut masih diselimuti misteri.
Advertisement