Pedagang Pecel di Pasar Rebo Terima Banpres Rp 2,4 Juta dari Jokowi

Dana Banpres bersumber dari pemerintah dan bank hanya sebagai penyalur saja.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Agu 2020, 16:00 WIB
Pemerintah resmi memberikan Banpres Produktif Rp 2,4 juta sebagai modal usaha bagi 9,1 juta pelaku UMKM. Salah satunya Partini (31), seorang penjual pecel keliling. (Dok BRI)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah resmi memberikan Banpres Produktif Rp 2,4 juta sebagai modal usaha bagi 9,1 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya Partini (31), seorang penjual pecel keliling, yang mendapat Banpres melalui BRI.

Partini yang kesehariannya menjual pecel keliling di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, tidak pernah menyangka, akan merasakan kehidupan semakin bertambah berat akibat pandemi.

Ketika suaminya, Triono, yang bekerja sebagai sales obat mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19. Beban yang dipanggul Partini kian bertambah karena ia kini menjadi tulang punggung keluarga.

“Karena pandemi Covid-19, suami saya mengalami PHK. Namun saya tidak menyerah, saya jualan pecel keliling masuk-masuk gang. Saya dan suami tetap berusaha, meskipun pendapatan kami jauh berkurang dibandingkan sebelum adanya corona,” kata Partini, dalam keterangan tertulis BRI, Senin (24/8/2020).

Sebelum pandemi, penghasilan dari berjualan pecel cukup menguntungkan, ia bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 100 ribu per hari. Penghasilan itu mampu untuk menambah biaya kebutuhan sehari-hari, dan Sebagian masih bisa disisihkan untuk menabung di Tabungan Simpedes di BRI.

Namun setelah adanya pandemi, dagangan pecelnya sepi pembeli. Ia hanya mampu meraup pendapatan sekitar Rp 30 ribu-Rp 40 ribu per hari.

Oleh karena itu, untuk bertahan hidup ia dan suaminya berjualan tahu aci secara online. Pilihan berdagang secara daring dilakukan suami Partini karena kendala alat bantu kaki milik suaminya rusak.

“Kalau keliling belum bisa karena suami saya punya polio di kaki, jadi kalau jalan harus ada alat bantu.” Ujarnya.

Kemudian, Partini mendapatkan Banpres Produktif sebesar Rp 2,4 juta dari Presiden Joko Widodo. Ia pun senang karena menjadi salah satu penerima Banpres tersebut.

“Selama ini saya nabung di BRI. Tapi belum pernah mengajukan kredit. Alhamdulillah, saya mendapat bantuan. Saya kaget campur bahagia karena doa saya diijabah,” ungkapnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020


Gerakkan Ekonomi

Dana bantuan itu, menurut Partini akan dipergunakannya sebagai modal dagang pecel ayam lagi. Wanita asal Karang Anyar, Solo ini mengaku telah memulai berjualan pecel sejak 2008. Selepas SMA, Partini memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta pada 2007 silam.

Karena sulitnya mendapat pekerjaan, ia mencoba peruntungan berjualan pecel keliling dengan keranjang yang digendong di punggungnya. Ia mencontoh pedagang pecel keliling di kampungnya di Jawa Tengah. Setiap harinya, Partini mulai berjualan pukul 15.00 WIB dan pulang ke rumah pada pukul 19.00 WIB.

Ia memilih menjual dagangannya secara berkeliling, menurut Partini, lebih efisien dan efektif, karena bisa langsung mendekati konsumen. Karena ia tak mampu untuk menyewa tempat jualan, ia berharap usahanya semakin berkembang dengan adanya bantuan dari pemerintah, dan berencana akan membeli gerobak sehingga dapat memuat banyak dagangan.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan dana bantuan ini bersumber dari Pemerintah dan Bank hanya sebagai penyalur saja. Dalam mendukung penyaluran Banpres Produktif ini, BRI menyiapkan sistem penyaluran yang akuntabel dan sosialisasi ke penerima yang memenuhi kriteria.

“BRI siapkan sistem dan mengkomunikasikan dengan baik dan benar. Melalui penyaluran Banpres Produktif ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi,” pungkas Sunarso.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya