Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mencatatkan kerugian hingga Rp 146,379 miliar pada semester I 2020. Perolehan tersebut anjlok 306 persen dari periode sama tahun sebelumnya, dimana perseroan masih membukukan laba bersih Rp 72,225 miliar.
Mengantisipasi hal tersebut, Pembangunan Jaya Ancol menyatakan tidak akan membuka lowongan pekerjaan hingga akhir 2020 ini. Langkah itu merupakan salah satu upaya perseroan untuk efisiensi arus kas atau cashflow perusahaan yang kinerjanya tergerus akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Advertisement
Direktur Keuangan Pembangunan Jaya Ancol Hari Sundjojo mengatakan, pihaknya akan berupaya bertahan dengan formasi pekerja yang ada selama sisa tahun ini.
"Untuk capital intensive kita juga tahun ini tidak ada penerimaan (pegawai baru). Kita coba bertahan dengan formasi yang ada, dan seluruh karyawan itu aktif untuk membantu operasional selama pembukaan kembali," jelas Hari dalam sesi teleconference, Senin (24/8/2020).
Selain tak membuka lowongan pekerjaan, Hari melanjutkan, perseroan juga menunda sejumlah proyek dan hanya fokus pada penyelesaian taman pantai atau proyek Symphony of The Sea.
"Untuk capital intensive kita juga menunda sebagian proyek yang ada di tahun 2020. Kita hanya fokus kepada penyelesaian taman pantai atau Symphony of The Sea. Ada sekitar 51 ribu meter persegi yang direnovasi, ada stone area, ada water and sand area, dan green area," terangnya.
Dalam paparan yang dibacakannya, Pembangunan Jaya Ancol juga melakukan penanganan krisis Covid-19 dengan memotong tunjangan hari raya (THR) direksi dan senior management secara sukarela untuk reseller, nelayan, dan warga sekitar.
"Kami juga menyisihkan penghasilan karyawan secara sukarela untuk keperluan perlengkapan dan peralatan. Lalu biaya pegawai di luar gaji dihilangkan. Lalu juga ada pemotongan penghasilan dewan komisaris dan direksi selama periode Juli-Desember 2020," tuturnya.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ancol Rugi Rp 146 Miliar
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk melaporkan pendapatan dan laba bersih perseroan selama semester I 2020. Hingga 30 Juni 2020, perusahaan mencatatkan pendapatan -58 persen akibat pandemi Covid-19.
"Pendapatan usaha perseroan bulan Juni 2020 turun kurang lebih 58 persen," kata Direktur Keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Hari Sundjojo dalam gelaran public expose perseroan secara virtual, Senin (24/8/2020).
Menurut catatan yang dibacakan Hari, pendapatan usaha Pembangunan Jaya Ancol anjlok hingga lebih dari separuhnya, atau dari Rp 607,899 miliar pada 30 Juni 2019 menjadi Rp 254,215 miliar pada 30 Juni 2020.
Hari juga menyampaikan, secara laba bersih perusahaan juga merosot tiga kali lipat hingga 306 persen. Pada semester pertama tahun ini, Pembangunan Jaya Ancol terpantau rugi Rp 146,379 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya, yang untung Rp 71,225 miliar.
"Laba bersih kita turun 306 persen, atau rugi sebesar Rp 146 miliar dibanding tahun lalu," ujar dia.
Lebih lanjut, Hari menjelaskan, Pembangunan Jaya Ancol dari sisi aset justru mengalami pertumbuhan 10 persen, yakni dari Rp 4,1 triliun jadi Rp 4,5 triliun.
Begitu pula dengan liabilitas, yang meningkat 29 persen dari Rp 1,9 triliun menjadi 2,5 t. Sebaliknya, terjadi penurunan ekuitas -7 persen dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 2 triliun.
"Penyebab kenaikan aset ini karena kita memang membutuhkan dana untuk pemenuhan obligasi yang jatuh tempo di bulan Juli tahun ini, Rp 300 miliar," terang Hari.
Advertisement