Jumlah Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19 di Bandung Melebihi Target

Tim Riset Uji Coba Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) menyebutkan jumlah relawan yang mendaftar sudah melebihi target semula.

oleh Arie Nugraha diperbarui 24 Agu 2020, 17:21 WIB
Vaksin corona sudah tiba di Indonesia dan akan diuji klinis oleh Bio Farma./ cottonbro from Pexels

Liputan6.com, Bandung - Tim Riset Uji Coba Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) menyebutkan jumlah relawan yang mendaftar sudah melebihi target semula. Target awal jumlah relawan yang dibutuhkan adalah 1.620 orang, namun per tanggal 23 Agustus 2020 sudah mencapai 2.211 orang.

Menurut juru bicara Tim Riset Uji Coba Vaksin COVID-19 FK Unpad Rodman Tarigan, pendaftaran relawan terus dibuka meski sudah melampaui jumlah target yang telah ditetapkan.

"Karena belum tentu yang daftar bisa ikut penelitian," ujar Rodman melalui pesan singkat, Senin, 24 Agustus 2020.

Mengenai pejabat daerah yang menjadi relawan uji coba vaksin COVID-19, Rodman mengaku tidak dapat menjelaskannya secara rinci. Pasalnya sebut Rodman, tim peneliti tidak boleh mengungkapkan seluruh data relawan.

Hal itu berlaku pula bagi pejabat daerah yang menjadi relawan. Namun, jika terdapat relawan uji vaksin COVID-19 yang mengungkapkan jati dirinya ke publik, itu dianggap pengecualian.

"Tetapi kalau sukarelawan mengumumkan, boleh-boleh saja," tukas Rodman.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Besok Relawan Uji Vaksin COVID-19 Tes Kesehatan

Rencananya, pada Selasa 25 Agustus 2020 Tim Uji Vaksin akan kembali melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes usap (swab) sebelum dilakukan uji coba penyuntikan vaksin kepada 20-25 relawan. Lokasinya di enam tempat yaitu Kampus Universitas Padjadjaran di Jalan Eyckman, Kampus Universitas Padjadjaran Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Sukapakir, dan Puskesmas Ciumbuleuit.

Dari seluruh relawan itu terdapat beberapa pejabat daerah yang ikut serta yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Budi Wiryanto. Itu dikatakan langsung oleh Ridwan beberapa waktu lalu di Kantor Gubernur Jawa Barat pada 21 Agustus 2020 lalu.

"Besok V0. Artinya belum penyuntikan. Masih pemeriksaan fisik dan swab," jelas Rodman.


Uji Klinis Dilakukan Secara Acak

Sebelumnya, PT Bio Farma melakukan uji klinis vaksin COVID-19 fase III buatan Sinovac asal China di Bandung, Jabar. Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang farmasi itu bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unpad dalam melaksanakan pengujian vaksin.

Untuk pelaksanaan uji klinis vaksin di Bandung dibutuhkan sekitar 1.620 relawan dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun. Selain berdomisili di Bandung, calon relawan juga harus dinyatakan lolos verifikasi kesehatan fisik dan tidak terpapar COVID-19.

Adapun penyuntikan uji klinis vaksin COVID-19 di antara para relawan dilakukan secara acak dan rahasia. Ada yang diberikan vaksin atau plasebo. Tidak diketahui apakah mereka mendapat cairan vaksin yang sedang diuji klinis fase III atau hanya plasebo sebagai alat kontrol.

Proses uji klinis vaksin COVID-19 tersebut akan berjalan selama enam bulan hingga akhir tahun 2020. Jika telah teruji dan mendapat izin edar, vaksin Sinovac akan diproduksi massal pada awal 2021. (Arie Nugraha)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya