Liputan6.com, Jakarta - Besarnya animo atau minat masyarakat membuat Bank Indonesia (BI) berkomitmen mempercepat dan memperluas pengedaran uang Rp 75.000 Edisi Khusus Kemerdekaan. Pada tahap berikutnya, bank sentral akan membuka proses pemesanan secara kolektif di kantor perwakilannya mulai hari ini atau Selasa (25/8/2020).
Menurut Kepala Departemen Pengelolaan BI Marlison Hakim, penyaluran kolektif ini bisa dijalankan oleh pegawai yang bekerja di kementerian/lembaga dan instans. Termasuk di korporasi atau asosiasi atau perkumpulan.
Advertisement
Pertama, Marlison menjelaskan, persyaratan utama bagi calon pemesan adalah menyertakan minimal 17 orang untuk ikut menukarkan uang.
"Apakah keluarga atau karyawannya, minimal 17 orang," ucap dia dalam sesi telekonferensi, Senin 24 Agustus 2020.
Kedua, pemesanan kolektif uang Rp 75.000 Edisi Khusus Kemerdekaan bisa dilakukan oleh korporasi, baik BUMN maupun swasta. Kemudian asosiasi semisal ahli dokter, lalu perkumpulan seperti ikatan alumni, serta perkumpulan masyarakat.
Ditambahkan Marlison, satu orang pun bisa mengajak lebih dari 17 kawannya untuk ikut memesan uang Rp 75.000 Edisi Khusus.
Video Pilihan
Siapa Saja yang Bisa Ajukan?
"Siapa saja yang bisa ajukan? Adalah anggota dari korporasi, asosiasi, perkumpulan, minimal 17 orang. Masing-masing dapat menyertakan juga kolega minimal 17," ujar Marlison.
"Lebih dari 100 orang? Boleh. Makin banyak makin bagus, dan makin banyak orang-orang yang punya uang peringatan kemerdekaan ini," dia menambahkan.
Masyarakat juga diperkenankan untuk menukarkan uangnya secara kolektif. Dengan syarat, masyarakat tersebut terhimpun dalam satu lingkungan RT/RW yang sama.
"Ini kita berikan kesempatan berhimpun bersama untuk ajukan kolektif. Tapi dari satu lingkungan, satu RT/RW. Dia bisa berhimpun melalui RT dan RW. Syaratnya, minimal 17 orang. Mau 100, 1.000 orang, silakan," tuturnya.
Meski 1 orang bisa mengajak minimal 17 rekannya untuk memesan uang Rp 75 ribu baru, ia mengingatkan, dalam tahap pengambilan hanya diperbolehkan satu orang saja yang melakukannya.
"Tapi hanya satu orang yang mengambil uang itu di sini. Tunjuk 1 PIC (Person In Charge), dan 1 PIC ini yang melakukan penukaran," imbuh Marlison.
Dia pun mengingatkan, pemesanan kolektif uang Rp 75.000 Edisi Khusus Kemerdekaan ini akan dimulai pada Selasa pagi. "Penukaran kolektif bisa dimulai besok pagi pukul 07.00 WIB," Marlison memungkasi.
Advertisement
Masyarakat Mengeluh Sulit Pesan Uang Rp 75.000 Edisi Khusus, Ini Kata BI
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Bank Indonesia (BI) mencetak uang khusus edisi memperingati Kemerdekaan Indonesia yang ke-75. Uang Rp 75.000 edisi khusus ini bisa didapatkan masyarakat dan dijadikan koleksi.
Namun, beberapa pihak mengeluhkan sulitnya mendapatkan uang spesial ini. Beberapa menit setelah dibuka, pemesanan uang ini langsung diserbu dan jadwal penukaran penuh. Pantauan terbaru Liputan6. com, Selasa 18 Agustus 2020, jadwal penukaran uang di Kantor Pusat BI sudah penuh hingga 3 September mendatang.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menanggapi hal tersebut. Menurutnya, penukaran di kantor pusat BI dan kantor perwakilan BI di 45 daerah dibatasi tiap harinya agar penerapan protokol Covid-19 tetap terimplementasi dengan baik.
"Kita sudah hitung, bagaimana ini saat pengambilannya, durasinya, waktunya dan tetap dalam kondisi untuk menerapkan protokol Covid-19, maka kita di aplikasi (PINTAR), kita buka untuk Jakarta, per hari 300 (kuota), dan di daerah masing-masing 150," jelas Rosmaya dalam tayangan virtual, pada Selasa 18 Agustus 2020.
Evaluasi
Untuk itu ke depannya, menurut Rosmaya, pihaknya akan melakukan evaluasi pembukaan tanggal penukaran uang Rp 75.000 edisi khusus ini supaya masyarakat bisa mendapatkannya untuk dikoleksi. Satu orang juga hanya bisa mendapatkan kesempatan menukar 1 kali saja.
"Dan dengan prinsip 1 KTP 1 penukaran, ini bisa dilihat, karena sudah 1 kali, tentu saja ada databasenya (KTP) sehingga enggak bisa menukar lagi, jadi kita atur sedemikian rupa," kata Rosmaya.
Rosmaya melanjutkan, jadwal pemesanan uang Rp 75.000 edisi khusus di 45 kantor perwakilan BI sudah mencapai 97 persen. Artinya, terdapat 3 persen kantor wilayah BI yang masih nol peminat.
"Ada beberapa kantor BI yang masih kosong (peminat), yaitu di Sibolga, Papua, Papua Barat, Lhokseumawe, Ternate, Gorontalo dan Mamuju," ungkapnya.
Advertisement