Liputan6.com, Jakarta - Polisi telah membekuk 12 tersangka penembakan di Kelapa Gading, Jakarta Utara terhadap bos pelayaran bernama Sudianto (51). Sebuah video memperlihatkan penggeledahan rumah salah satu tersangka pembunuhan yang diduga rumah NL. Ia merupakan otak di balik kasus pembunuhan ini.
Awalnya sejumlah polisi berpakaian sipil terlihat menunjukkan sebundel dokumen yang kemungkinan berisi izin penggeledahan. Dokumen tersebut dibaca oleh salah seorang pria dengan kopiah warna hitam.
Advertisement
Di sampingnya, seorang wanita yang mengenakan kerudung warna biru tua dan baju warna biru muda terlihat memperhatikan sang pria membolak-balikkan lembaran dokumen. Kuat dugaan wanita yang mengenakan penutup mulut dan hidung ini adalah NL.
Tak berapa lama, polisi langsung masuk ke dalam rumah dan memasuki sebuah kamar. NL pun turut masuk ke dalam kamar bersama sejumlah petugas kepolisian berpakaian sipil yang tengah sibuk menyisir alat bukti ke setiap sudut kamar.
NL pun masih terus memperhatikan sembari masih melipatkan tangannya ke dada.
Seperti diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut, dalang pembunuhan berencana tersebut merupakan seorang perempuan berinisial NL. Dia tak lain adalah karyawati di PT Dwi Putra Tirta Jaya milik korban.
"Bahwa tersangka atas nama NL, NL ini perempuan. Ini merupakan karyawan swasta pada PT Dwi Putra Tirta Jaya. Jadi PT ini milik korban," kata Nana dalam konferensi pers daring, Senin (24/8/2020).
NL bekerja di perusahaan milik korban sejak 2012. Ia menduduki posisi sebagai admin bagian keuangan di perusahaan tersebut.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Motif Pembunuhan
Nana Sudjana juga menyebut bahwa NL nekat mengakhiri nyawa bosnya lantaran didorong oleh beberapa sebab. Salah satunya karena tersangka merasa dilecehkan oleh korban.
"Memang ada beberapa pernyataan dari korban yang dianggap melecehkan. Jadi mereka sering marah-marah juga, yang kedua sering juga mengajak melakukan hal-hal di 'luar'," kata Nana dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Senin (24/8/2020).
"Jadi sering diajak melakukan persetubuhan dan ada pernyataan-pernyataan yang menyatakan istilahnya 'tidak laku sebagai perempuan'," sambung Nana.
Di samping itu, NL tega memerintahkan sejumlah pembunuh bayaran untuk membunuh korban lantaran didorong rasa takut akan ancaman korban yang hendak melaporkan dirinya ke pihak berwajib soal penggelapan pajak.
"Dari 2012 sampai 2020 yang bersangkutan adalah di bagian admin ataupun di bagian keuangan. Jadi selama ini banyak mengurusi pajak-pajak. Nah pajak-pajak ini rupanya tidak semua disetorkan ke kantor pajak. Tetapi di situ ada indikasi menggelapkan uang tersebut," beber Nana.
Advertisement