Bursa Asia Dibuka Menguat Ikuti Wall Street

Bursa saham Jepang memimpin menguatan di Asia Pasifik dengan indeks Nikkei 225 melompat 1,19 persen.

oleh Athika Rahma diperbarui 25 Agu 2020, 08:50 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Penguatan ini mengikuti penutupan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang juga melonjak dan mencetak rekor tertinggi.

Mengutip CNBC, Selasa (25/8/2020), bursa saham Jepang memimpin menguatan di Asia Pasifik dengan indeks Nikkei 225 melompat 1,19 persen. Sementara indeks Topix naik 1,22 persen.

Sedangkan di Korea Selatan, indeks Kospi juga menguat 0,68 persen. Untuk S&P/ASX 200 Australia juga naik 0,68 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang yang menjadi pasokan bursa saham di kawasan Asia diperdagangkan 0,2 persen lebih tinggi.

Saham Takeda Pharmaceutical Jepang naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa pagi setelah perusahaan pada Senin kemarin mengumumkan penjualan Unit Bisnis Perawatan Kesehatan Konsumen Jepang ke Blackstone seharga 242 miliar yen Jepang USD 2,28 miliar).

CEO Takeda Christophe Weber mengatakan keputusan perusahaan untuk menjual unit over-the-counter (OTC) Jepang karena kesulitan untuk terus berinvestasi dalam bisnis OTC.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wall Street Perkasa, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi

Reaksi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Wall Street atau bursa saham di New York Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Kenaikan ini karena adanya sentimen positif seputaran Corona.

Mengutip CNBC, Selasa (25/8/2020), Dow Jones Industrial Average melonjak 378,13 poin atau 1,4 persen dan ditutup di angka 28.308,46. Nasdaq Composite naik 0,6 persen menjadi 11.379,72 dan mencapai rekor tertinggi.

 

Indeks S&P 500 naik 1 persen menjadi 3.431,28 dan mencapai level tertinggi sepanjang masa. Pada perdagangan Senin juga menandai penutupan pertama S&P 500 di atas 3.400.

Saham Apple naik 1,2 persen dan memimpin penguatan saham-saham lain di sektor teknologi. Facebook naik 1,6 persen dan Amazon naik 0,7 persen. Untuk saham Alfabet menguat 0,6 persen.

Saham maskapai penerbangan dan operator kapal pesiar juga naik di tengah perkembangan pengobatan virus Corona yang positif.

United Airlines naik lebih dari 9 persen bersama dengan saham Amerika. Delta naik 9,3 persen. Saham Karnaval juga melonjak 10,2 persen.

Norwegian Cruise Line dan Royal Caribbean ditutup lebih tinggi masing-masing sebesar 7,6 persen dan 4,7 persen.

Wall Street bergerak menghijau pada Senin karena jumlah kasus virus Corona baru terus menurun di AS. Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, sejak melonjak menjadi lebih dari 64 ribu kasus awal bulan ini, jumlah infeksi harian baru di AS belum mencapai 49 ribu.

"Saya melihat sesuatu yang menarik mungkin berkembang dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," kata kepala analis Global Advisors, Tom Lee dalam sebuah catatan.

"Saya pikir sangat mungkin bahwa kasus COVID-19 AS turun pada bulan September." kata dia.

“AS akan segera menjadi salah satu tempat teraman di dunia. Jika ini benar, modal juga akan masuk ke AS, yang berarti saham naik lebih lanjut, "tambah Lee. Hal ini tentu saja akan membawa Wall Street ke level yang jauh lebih tinggi lagi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya