Yakini Corona COVID-19 Hoaks, Pria AS Kehilangan Istri Akibat Terinfeksi Virusnya

Seorang pria di Amerika Serikat yang tidak mempercayai perihal Virus Corona COVID-19 harus kehilangan istrinya akibat terinfeksi virus tersebut.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Agu 2020, 11:27 WIB
ilustrasi wanita meninggal dunia | via: kaskus.co.id

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengemudi taksi di Florida, Amerika Serikat yang percaya klaim palsu bahwa Virus Corona baru hanyalah sebuah hoaks, akhirnya harus kehilangan istrinya karena terinfeksi COVID-19.

Melansir BBC, Selasa (25/8/2020), Brian Lee Hitchens dan istrinya, Erin, telah membaca klaim online bahwa virus corona dibuat, terkait dengan 5G atau mirip dengan flu.

Pasangan itu tidak mengikuti panduan kesehatan atau mencari bantuan ketika mereka jatuh sakit pada awal Mei. Untungnya Brian berhasil pulih tetapi kondisi istrinya yang berusia 46 tahun menjadi kritis dan meninggal bulan ini karena masalah jantung yang terkait dengan virus tersebut.

Erin, yang merupakan seorang pendeta di Florida, memang memiliki masalah kesehatan yaitu asma dan gangguan tidur.

Suaminya menjelaskan bahwa pasangan tersebut tidak mengikuti panduan kesehatan sejak awal pandemi karena klaim palsu yang mereka lihat secara online.

Brian juga masih terus bekerja sebagai sopir taksi dan mengambil obat istrinya tanpa mematuhi aturan jarak sosial atau mengenakan masker.

Mereka juga gagal mencari bantuan sesegera mungkin ketika mereka jatuh sakit pada Mei dan keduanya kemudian didiagnosis dengan COVID-19.

 

Saksikan Juga Video Ini:


Menyesal

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Brian mengaku menyesal dan mengatakan bahwa ia "berharap mendengarkan dari awal" dan berharap istrinya akan memaafkannya.

"Ini adalah virus nyata yang mempengaruhi orang secara berbeda. Saya tidak bisa mengubah masa lalu. Saya hanya bisa hidup di hari ini dan membuat pilihan yang lebih baik untuk masa depan," jelas Brian.

"Dia tidak lagi menderita, tapi dalam damai. Aku melewati masa-masa merindukannya, tapi aku tahu dia berada di tempat yang lebih baik."

Brian mengatakan dia dan istrinya tidak memiliki satu keyakinan kuat tentang Covid-19. Sebaliknya, mereka beralih antara berpikir virus itu tipuan, terkait dengan teknologi 5G, atau penyakit yang nyata, tetapi ringan. Mereka menemukan teori ini di Facebook.

"Kami pikir pemerintah menggunakannya untuk mengalihkan perhatian kami," jelas Brian, "atau berkaitan dengan 5G."

Tetapi setelah pasangan itu jatuh sakit karena virus pada bulan Mei, Brian melalui Facebook dalam sebuah posting viralnya menjelaskan bahwa dia telah disesatkan oleh apa yang dia lihat secara online tentang virus tersebut.

“Jika kamu harus keluar mohon gunakan kebijaksanaan dan jangan bodoh seperti saya dulu agar hal yang sama tidak terjadi pada kamu seperti yang terjadi pada saya dan istri saya,” tulisnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya