PLN Gunakan Drone untuk Tarik Kabel Transmisi di Makassar

Petugas PLN yang menjadi operator drone guna pengerjaan jaringan transmisi sepanjang 118 Kilometer sirkuit (Kms) ini telah dibekali dengan sertifikat.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Agu 2020, 12:50 WIB
PLN sedang menarik kabel konduktor terhadap 4 menara terakhir dari 178 total menara jaringan di Sulsel menggunakan drone. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) tengah membangun jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV), yang terbentang dari Punagaya di Jeneponto sampai dengan Tanjung Bunga di Makassar. Diupayakan rampung pada akhir Agustus 2020, progres fisik pembangunan jaringan transmisi tersebut kini sudah mencapai 95 persen.

Dengan beroperasinya jaringan ini, diharapkan daya dari PLTU Punagaya dapat dioptimalkan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan PLN kepada masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya dan Kota Makassar sebagai pintu timur Indonesia.

"Kami akan terus berupaya sehingga target di akhir Agustus ini dapat kami penuhi,“ Ujar Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit & Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel) Husni Wardana, dalam keterangannya, Selasa (25/8/2020).

Di Kota Makassar sedang dibangun kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) yang nantinya akan menjadi ikon baru bagi Indonesia bagian tengah dan timur. Tentunya, kawasan ini akan membutuhkan daya dan keandalan listrik yang memadai.

Oleh karena itu, perampungan pembangunan jaringan transmisi oleh PLN ini sangat mendesak mengingat listriknya juga akan menjangkau kawasan tersebut.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Percepat Proses

PLN sedang menarik kabel konduktor terhadap 4 menara terakhir dari 178 total menara jaringan di Sulsel menggunakan drone. (Dok PLN)

Manager Bagian Proyek Jaringan PLN UPP Kitring Sulsel Adrian Djamaludin, menambahkan bahwa saat ini sedang dilakukan penarikan kabel konduktor terhadap 4 menara terakhir dari 178 total menara.

“Kami menggunakan teknologi drone, untuk mempermudah dan mempercepat proses penarikan kabel,” kata Adrian

Menurut Adrian, petugas PLN yang menjadi operator drone guna pengerjaan jaringan transmisi sepanjang 118 Kilometer sirkuit (Kms) ini telah dibekali dengan sertifikat penerbang pesawat nirawak yang diterbitkan oleh Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI).

Demikian pembangunan tersebut merupakan salah satu pembangunan prioritas PLN serta termasuk dalam Proyek Strategis Nasional.

“Pembangunan jaringan transmisi Punagaya - Tanjung Bunga ini diharapkan dapat berjalan lancar dan tepat waktu melalui dukungan dari seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah setempat,” pungkas Adrian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya