Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, keseimbangan harga pangan adalah kebijakan yang terus dijaga oleh pemerintah dengan kita tetap akan mempertimbangkan lanjutan sisi produksi, terutama dikaitkan dengan kesejahteraan para petani.
Pemerintah berupaya menyediakan sejumlah infrastruktur yang terhubung langsung ke produsen demi mendukung terserapnya hasil produksi.
Advertisement
"Menjamin kesejahteraan produsen dalam rangka meningkatkan kedaulatan dan ketahanan pangan, kedaulatan ekonomi di dalam negeri serta perlunya pembangunan infrastruktur pertanian yang terkoneksi dengan infrastruktur lainnya," ujar Sri Mulyani saat rapat paripurna dengan DPR, Jakarta, Selasa (25/8).
Pemerintah setiap tahun senantiasa mengalokasikan anggaran untuk mendukung program-program ketahanan pangan khususnya yang di implementasikan melalui kementerian dan lembaga terkait.
Selain itu pemerintah juga senantiasa mengalokasikan dana antisipasi di bidang pangan di dalam rangka menjaga harga pangan di tingkat masyarakat yang stabil dan optimal yang dapat terjangkau bagi masyarakat.
"Namun langkah ini tetap memberikan keuntungan bagi petani dan juga nelayan. Ini adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan serta meningkatkan kesejahteraan," jelasnya.
Sri Mulyani melanjutkan, peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan telah dilakukan melalui berbagai macam insentif program. Beberapa di antaranya yaitu menjamin ketersediaan infrastruktur irigasi dan pengembangan-pengembangan kawasan pertanian padi, jagung dan kedelai. Lalu optimalisasi reproduksi ternak, bantuan benih dan bibit.
"Kemudian mendukung sarana dan prasarana pertanian dan peternakan serta perikanan budidaya dan pemasaran pembangunan Pasar Ikan modern. Ada juga fasilitas dan bangunan sarana petani garam, penyaluran kredit usaha rakyat di sektor pertanian, subsidi pupuk dan elpiji untuk petani dan nelayan. Lalu penyederhanaan PPN barang pertanian, bantuan premi asuransi nelayan serta bantuan kapal dan alat penangkapan ikan bagi nelayan," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Genjot Inovasi IKM Pangan, Kemenperin Luncurkan Indonesia Food Innovation
Kementerian Perindustrian menginisiasi program pengembangan industri kecil menengah (IKM) sektor pangan agar bisa lebih berdaya saing global. Upaya strategis tersebut diwujudkan melalui peluncuran Indonesia Food Innovation (IFI).
"Kami terus memacu IKM pangan di Indonesia supaya punya inovasi, baik itu dari produknya maupun proses produksinya. Selain itu, kami mendorong mereka mengutamakan bahan baku utamanya dari sumber daya lokal," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih pada peluncuran IFI 2020 yang dilakukan secara virtual, Selasa (25/8).
Dirjen IKMA menjelaskan, program IFI dapat menumbuhkan inovasi dan pengembangan (scaling-up) bisnis khususnya pada sektor IKM pangan. Mengingat peluang bisnis IKM pangan di tanah air masih terbuka lebar seiring banyaknya sumber daya manusia produktif yang berusia muda menjalankan wirausaha di sektor tersebut. Seperti mulai bermunculannya inkubator-inkubator bisnis yang mencetak para startup khususnya di sektor makanan dan minuman.
Kemenperin mencatat, jumlah IKM makanan dan minuman di dalam negeri sebanyak 1,86 juta unit usaha atau 43,41 persen dari total unit usaha IKM secara keseluruhan. Bahkan, IKM makanan dan minuman telah menyerap tenaga kerja hingga 4,11 juta orang.
"Melalui IFI, kami ingin sektor IKM pangan menyiapkan diri dan mampu beradaptasi, berinovasi, serta bisa membaca tren dan kebutuhan pasar dalam negeri maupun kancah global," imbuhnya.
Gati menambahkan, guna mencapai sasaran tersebut perlu adanya kerja sama antara pihak terkait untuk menciptakan IKM pangan yang inovatif. Diantaranya Kemenperin telah menyiapkan banyak fasilitas bagi IKM yang lolos kurasi dari program IFI 2020.
Peserta terpilih akan mengikuti program Food Camp yang akan mendapatkan pelatihan dan mentoring dari para pakar profesional untuk meningkatkan kapabilitas baik dari segi aspek teknis maupun bisnis menuju IKM pangan modern.
Advertisement
Hadiah
Adapun dua kategori peserta yang akan mengikuti coaching, yaitu peserta dengan kategori produk antara (intermediate product) dan kategori produk pangan akhir (end product) dengan hadiah uang tunai sebesar Rp40 juta untuk juara I, kemudian uang senilai Rp25 juta untuk juara II, dan Rp15 juta untuk juara III.
Pemenang dari program ini juga akan mendapatkan berbagai prioritas untuk mengikuti akselerasi lanjutan pengembangan bisnis melalui coaching dan mentoring eksklusif scaling up usaha. Kemudian, memperoleh fasilitasi sertifikasi HACCP atau sertifikat lain yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing serta mengikuti kegiatan pameran, investor matchmaking, dan fasilitasi membership e-commerce global.
"Kemenperin mengajak pelaku IKM pangan di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam program IFI 2020. IKM yang berminat dapat mendaftar melalui tautan kemenperin.IFI.go.id. Informasi lebih lanjut terkait program tersebut dapat diperoleh melalui akun instagram @ifi.kemenperin atau @ditjenikma," tutupnya.