Liputan6.com, Pekanbaru - Uji klinis vaksin Covid-19 di Bandung, Jawa Barat, menunjukkan hasil menggembirakan. Sebanyak 1.600 relawan siap ikut serta, sehingga target produksi massal bisa dilakukan tahun depan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto dalam apel kesiapsiagaan Satgas dan Relawan Karhutla-Covid-19 di lapangan MTQ Pekanbaru, Selasa siang, 25 Agustus 2020.
Baca Juga
Advertisement
Jenderal bintang tiga ini mengatakan, vaksin Covid-19 di Indonesia diproduksi pada Januari dan Februari 2020. Akan ada 40 juta vaksin dengan sasaran daerah tertentu.
"Secara selektif melibatkan TNI-Polri, zona merah dan oranye menjadi prioritas," kata Agus.
Selain zona, Agus menyebut vaksin juga diperuntukkan bagi daerah yang menjadi pusat perekonomian di Indonesia. Ini sebagai langkah menjamin pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi.
Menjelang produksi massal vaksin, Agus meminta pemerintah daerah bekerjasama dengan TNI-Polri menekan penyebaran Covid-19. Berikutnya memperhatikan permasalahan ekonomi agar pertumbuhannya tidak negatif.
"Putaran uang di masyarakat tingkat bawah harus terjaga sehingga dampak kesehatan dan ekonomi tidak berdampak ke permasalahan sosial," kata Agus.
Agus menyebut kedatangannya ke Riau atas perintah Kapolri Jenderal Idham Aziz. Selain melihat kesiapan pemerintah daerah mencegah Covid-19, Agus juga diperintahkan melihat ketahanan pangan.
Agus menjelaskan, Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan pemerintah daerah soal kelangkaan pangan dunia di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, ada 216 negara menghadapi permasalahan sama yang bisa berdampak pada ekonomi.
Untuk mengatasi ini, seluruh wilayah di Indonesia sudah meluncurkan program Kampung Tangguh. Masyarakat diajak bercocok tanam menggandeng pemerintah serta TNI-Polri menjaga ketahanan pangan.
Di Riau sendiri sudah ada program Jaga Kampung sebagai perwujudan Kampung Tangguh. Program ini mendapat apresiasi dari Agus karena mampu menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.