Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek-Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro meminta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mengembangkan potensi keanekaragaman hayati di Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam acara perayaan HUT ke-53 LIPI, Selasa (25/8/2020). Bambang menilai, kekayaan hayati di Indonesia bisa dijadikan sesuatu, misalnya bisa dijadikan sebagai obat.
Advertisement
"Belum yang ditransformasikan dari kekayaan menjadi kekayaan sesungguhnya itu biodiversity dan salah satunya relevan dengan kondisi saat ini, karena biodiversity kita ternyata bisa menjadi sumber dari obat-obatan. Nah di sinilah menurut saya LIPI perlu mengangkat marwah obat tradisional," kata Bambang.
Dia menuturkan, kekayaan hayati bukan hanya menghasilkan obat tradisional. Jika dikembangkan, maka bisa juga menghasilkan obat modern atau konvensional.
"Nah di situlah menurut saya LIPI mempunyai peluang luar biasa," jelas Bambang.
Dia mencontohkan dulu obat China digunakan sebagai alternatif. Seiring majunya teknologi di sana, kini obat dari China kini seperti obat modern.
"Tapi saya yakin setelah China ekonominya super power, sekarang orang nggak ada lagi ngomong obat China, ya karena dia sudah masuk kategori mainstream," jelas Bambang.
"Nah inilah yang menjadi PR kita," sambung dia.
Saksikan Video Pilhan di Bawah Ini:
Kekayaan Laut
Bambang juga mengharapkan LIPI bisa menggali potensi kekayaan hayati di bawah laut.
"Ya itu bukan hanya untuk obat ya, dan itu juga untuk energi terbarukan. Jadi kalau LIPI fokus menjaga biodiversity, tapi benar-benar bisa membuat ekstraksinya. Ekstraksinya bisa mengarah ke obat atau ke energi. Tapi paling penting jadikanlah biodiversity kita sebagai kekayaan yang menjawab kebutuhan Indonesia," papar Bambang.
Saat ini, lanjut Bambang bangsa Indonesia begitu membutuhkan obat. Selain juga membutuhkan energi terbarukan.
"Supaya kita yakin kalau batu bara, fossil fuels dilarang, kita siap dengan substitusinya. Di sinilah saya melihat LIPI itu punya potensi luar biasa sebagai penjaga biodiversity itu," pungkas dia.
Advertisement