Liputan6.com, Jakarta – Jonathan Siandy adalah pemuda berusia 20 tahun asal Surabaya yang juga seorang mahasiswa Universitas Ciputra. Tak hanya kuliah, ia juga tengah menjalani profesinya sebagai pebisnis muda yang sukses merambah industry food and beverage. Ia memiliki garden restaurant satu-satunya di Surabaya yakni Deforest yang berlokasi di Jl. Trunojoyo no.91 Surabaya.
Namun dibalik kisah kesuksesannya ini, banyak sekali hal yang harus ia lewati mulai dari berjualan plastik hingga dapat mendirikan restaurant dengan konsep fine dining bernuansa taman yang sejuk dan Instagramable namun tetap memanjakan lidah penikmatnya dengan sajian hidangan kombinasi rasa Indonesia dan Western.
Pemuda yang akrab dipanggil Jo ini mengawali bisnisnya dari sebuah toko plastik sederhana yang menjual beraneka ragam kemasan, kantong, dan kebutuhan berbahan dasar plastik lainnya di daerah Pakuwon Surabaya yang berdiri sejak tahun 2018. Dari toko inilah Jonathan Siandy banyak belajar mengenai management dan serunya berbisnis hingga ia menemukan minat dan kesukaannya menjalani bisnis.
Baca Juga
Advertisement
Dari toko ini pula, Jonathan Siandy pelan-pelan mengumpulkan modal untuk dapat mendirikan bisnis dibidang lain demi impiannya menjadi pebisnis kuliner yang sukses tidak hanya di Surabaya tapi juga Indonesia. Bermodalkan keyakinan dan konsep yang matang, ia banyak belajar juga dari sang Ayah yang sudah lebih dulu mengelola bisnis kuliner “Warung Ipang” yang namanya sudah banyak dikenal masyarakat dan memiliki banyak cabang diseluruh Indonesia.
Keyakinan dan konsep tersebut Jonathan kembangkan hingga terbentuklah De Forest yang mulai dibuka untuk umum di bulan Maret 2020 namun kemudian tidak melayani makan ditempat mulai april 2020 karena Covid 19, hanya berlaku delivery order saja. Tak hanya berhenti disitu, pandemi membuat sebagian roda ekonomi dan beberapa bisnis terhenti begitu saja di banyak tempat.
Namun hal ini tidak menghentikan Jonathan Siandy dalam berusaha mempertahankan bisnisnya agar tetap dapat berjalan. Seiring dengan anjuran pemerintah untuk ditutupnya tempat-tempat makan, Jonathan Siandy memutar otak agar ia tetap mendapat pemasukan dan roda ekonomi tetap dapa berputar, ia memikirkan cara agar orang-orang yang sedang stay at home tetap dapat menikmati kuliner dengan cita rasa bintang lima diatas meja makan rumah mereka.
Oleh karena itu, Jo membuat ide bisnis berupa Jo’s Kitchen yang menyajikan hidangan berupa ayam kalasan, ayam panggang, bebek panggang porsi 1 ekor dengan resep rumahan asli yang ia pasarkan melalui mulut ke mulut dan melalui sosial media dengan jasa delivery order yang dapat memudahkan orang-orang untuk dapat menyantap hidangan nikmat tersebut bersama keluarga selagi stay at home.
“Seperti kata Papa saya, kalau ingin pengalaman belajarlah dari orang-orang saja, kayak cerita masa mudanya gimana, merintis gimana. Kalau perlu kita gak usah ngerasain susahnya gimana tapi kita lihat aja pengalaman orang yang sudah ngerasain," ungkap Jo saat ditanya tanggapannya soal petuah dari orangtuanya yang selalu ia jadikan pegangan.
Dalam waktu dekat ini, Jonathan Siandy berencana membuka cabang Deforest di daerah Eastcost Pakuwon City, dan kalau ada rejeki lagi ia ingin sekali membuka tempat gym yang ada café dibagian depannya. Dukungan keluarga dan teman-teman terdekat Jonathan Siandy membuatnya optimis untuk bertahan ditengah keadaan.
“Namanya kita pengusaha, pasti kewajibannya ya berusaha” begitu ungkapnya. Hingga kini Deforest sudah dibuka kembali, ia menginginkan semua orang dari semua kalangan dapat datang dan menikmati hidangan yang disajikan bersama dengan keluarga dan sahabat.
Komitmen dan tekad yang kuat dari seorang Jonathan Siandy membuktikan bahwa usia tidak bisa menjadi tolak ukur untuk mengukur kedewasaan orang dan kematangan berpikir. Jo mengungkapkan kiat suksesnya bertahan hingga saat ini ialah dengan pintar-pintar mengambil hari customer entah itu dengan promo, services yang memuaskan, tidak lupa safety protocol dan kebersihan nomor 1.
Di usianya yang kini menginjak 20 tahun, Jonathan Siandy berhasil membuktikan bahwa pandemi bukan alasan kita untuk berhenti berusaha dan memutar roda ekonomi guna menuju hidup yang mandiri dan tidak merepotkan orang tua serta dapat me--nikmati hasil yang memuaskan dimasa yang akan datang, serta tidak menutup kemungkinan ia akan expand ke bidang lain selain food and beverages.
Pepatah bersusah susah dahulu bersenang-senang kemudian mungkin tepat untuk mendefinisikan seorang Jonathan Siandy saat ini. Jo kerap membagikan tulisan dan kegiatan sehari-harinya melalui akun Instagram @jonathan_siandy.