Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) seksi 4 (Indrapuri–Blang Bintang) sepanjang 13,5 km. Peresmian dilakukan di Gerbang Tol (GT) Blang Bintang, Banda Aceh pada Selasa 25 Agustus 2020 kemarin.
Tol Sibanceh seksi 4 sepanjang 13,5 km ini merupakan jalan bebas hambatan pertama yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Secara keseluruhan, Tol Sigli-Banda Aceh merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Advertisement
Jokowi mengatakan, dibangunnya jalan tol tersebut bakal menyambungkan Bumi Serambi Mekah dan Lampung sepanjang 2.765 km. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera serta efisiensi jarak tempuh.
"Kita harapkan ini bisa mendorong pertumbuhan dan mendorong pemerataan ekonomi di Pulau Sumatera, dan tentu saja bisa meningkatkan efisiensi untuk waktu tempuh," ungkap Jokowi.
Seperti dirangkum Liputan6.com, Rabu (26/8/2020), berikut fakta-fakta ruas Tol Sigli-Banda Aceh:
Kolaborasi 2 BUMN Karya
Pembangunan Tol Sibanceh seksi 4 ini melibatkan dua BUMN konstruksi, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Ruas tol ini terdiri dari 6 seksi, yakni seksi 1 Padang Tiji-Seulimum (24,3 km), seksi 2 Seulimum–Jantho (7,6 km), seksi 3 Jantho–Indrapuri (16 km), seksi 4 Indrapuri–Blang Bintang (13,5 km), seksi 5 Blang Bintang–Kuta Baro (7,7 km) dan seksi 6 Kuto Baro–Baitussalam (5 km).
Jalan tol ini memiliki 2 interchange atau Simpang Susun (SS) yakni Simpang Susun Indrapuri dan Simpang Susun Blang Bintang. Selain itu, ruas tol ini juga dilengkapi 1 Gerbang Tol (GT) yakni GT Indrapuri, 1 pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Tipe A yang berada di Km 54, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.
Jika terhubung, Tol Sigli-Banda Aceh mulai dari seksi 1 hingga seksi 6 dapat menampung volume kendaraan sekitar 3.000 kendaraan setiap harinya. Secara total, Tol Sibanceh terdiri dari 6 Simpang Susun (SS), 7 gerbang tol, dan 2 pasang TIP.
Adapun total nilai investasi untuk pembangunan ruas jalan tol ini sebesar Rp 12,35 triliun, dengan biaya konstruksi Rp 8,99 triliun.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Progres Pengerjaan
Berdasarkan data, saat ini progres konstruksi tol yang dibangun sejak akhir 2018 ini secara keseluruhan mencapai 50 persen.
Selain seksi 4, konstruksi Jalan Tol Sibanceh yang signifikan progresnya yakni di seksi 3 Jantho-Indrapuri sebesar 65 persen, dengan pembebasan lahan 97 persen.
Sementara pada seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum sepanjang 25 km saat ini progres konstruksinya sekitar 19 persen, dengan pembebasan lahan 71 persen. Selanjutnya, seksi 2 Seulimeum-Jantho dengan progres kontruksi 40 persen dan pembebasan lahan 94 persen.
Kemudian seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro dengan progres konstruksi 15 persen dan pembebasan lahan 68 persen, serta seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam dengan progres konstruksi 33 persen dan pembebasan lahan 95 persen.
Pembebasan Lahan Sangat Cepat
Menurut Jokowi, proses pembebasan lahan di Tol Sibanceh ini tergolong sangat cepat dibanding jalan bebas hambatan di daerah lainnya.
"Sepanjang saya ketahui, pembebasan lahan jalan tol di Aceh sepanjang 74 km paling cepat dan telah mencapai 84 persen," kata Jokowi.
Dia menjelaskan, percepatan pembebasan lahan yang terjadi di Aceh juga dapat diterapkan di provinsi lain, sehingga pembangunan infrastruktur tersebut dapat beroperasi secara maksimal.
Advertisement
Berapa Tarifnya?
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, menyampaikan penetapan tarif Tol Sigli-Banda Aceh masih menunggu arahan dari Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Untuk SK (Surat Keputusan) operasinya sudah diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2020 lalu, namun untuk pelaksanaannya tergantung dari arahan Presiden dan Menteri PUPR, termasuk penetapan tarif," jelas Danang.
Tapi, Danang memastikan, pasca diresmikan Jokowi pada Selasa kemarin, Jalan Tol Banda Aceh-Sigli seksi 4 sudah dapat langsung beroperasi dan dimasuki kendaraan roda empat.