Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyatakan ada 52 kabupaten/kota yang berstatus risiko sedang (oranye) menjadi rendah (kuning) COVID-19. Hal itu berdasarkan data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 23 Agustus 2020.
"Ada 52 kabupaten/kota dari sedang ke rendah, proses perbaikan terjadi, namun jumlah daerah yang masuk risiko sedang dan rendah relatif tinggi. Upaya kita tetap bersama agar risikonya dikurangi dengan cara seluruh indikator penilaian zonasi tersebut kinerja ditingkatkan salah satunya testing," ujar Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, ditulis Rabu, (26/8/2020).
Ia juga mengapresiasi kabupaten/kota di Indonesia yang menurunkan dari risiko sedang ke rendah per 23 Agustus 2020. Dari 52 kabupaten/kota yang bergeser dari risiko sedang ke rendah COVID-19 ini ada empat wilayah dari Jawa Timur. Empat wilayah itu antara lain Pacitan, Ngawi, Lamongan dan Sumenep.
Baca Juga
Advertisement
Wiku menjelaskan peta zona risiko COVID-19 dibuat dengan indikator kesehatan masyarakat epidemiologi, surveillance dan pelayanan kesehatan berbasis data pencatatan. Hal itu berdasarkan sumber data surveillance dan data base rumah sakit online Kementerian kesehatan.
"Pendataan dan perhitungan skorsing dan pembobotan dibagi empat warna yaitu merah, oranye, kuning dan hijau. Warna dipilih berdasarkan kebencanaan yang lazim digunakan untuk identifikasi risiko wilayah seperti biasa digunakan BNPB. Indikator tadi direkomendasikan WHO," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Protokol Kesehatan Tetap Dijalankan Meski Zona Hijau
Ia menambahkan, keakuratan perhitungan data tergantung ketersediaan data, dan peningkatan kualitas data cukup meningkat drastis.
"Perlu didukung oleh berbagai sektor untuk tingkatkan kualitas akurasi, makin lama makin meningkat. Ini cara pemerintah Indonesia untuk kendalikan kasus berbasis data wilayah masing-masing," kata dia.
Selain itu, Wiku mengingatkan meski wilayah berzona hijau, tetapi tidak serta merta risiko nol karena masih terjadi pandemi di dunia.
"Zona-zona memiliki risiko bervariasi antara merah, oranye, kuning dan hijau tetap memiliki risiko. Protokol kesehatan harus dijalankan ketat untuk zona yang ada," kata dia.
Advertisement