Liputan6.com, Jakarta - Honda telah memutuskan untuk memindahkan sebagian produksi mobilnya dari Inggris ke Jepang. Itu dilakukan karena pabrik di Negeri Ratu Elizabeth bakal ditutup pada 2021.
Melansir Asia Nikkei, keputusan ini juga diambil karena Inggris akan keluar dari Uni Eropa, sehingga akan memberatkan pabrikan asal Negeri Matahari Terbit tersebut, dan membuat pajak semakin tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Honda sendiri saat ini tekah meningkatkan rasio produksi di luar negeri untuk mengurangi risiko devisa, dan berencana untuk meningkatkan penggunaan pabrik dalam negeri.
Produsen berlambang huruf 'H' ini sendiri, berencana memindahkan produksi Civic untuk pasar Eropa dan Jepang di pabriknya di Inggris Raya, Swindon ke pabrik di Yorii, Tokyo pada 2021.
Sebagai informasi, tarif saat ini untuk kendaraan ke negara-negara UE dari Jepang adalah 7,5 persen, tetapi karena Inggris telah memutuskan untuk meninggalkan UE, tarif akan naik menjadi 10 persen kecuali Tokyo dan London mencapai kesepakatan perdagangan.
Pemerintah Jepang dan Inggris sedang berusaha untuk menandatangani perjanjian sedini mungkin. Jika kesepakatan tercapai, tarif akan diturunkan secara bertahap menjadi nol pada 2026.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Hasil produksi
Untuk diketahui, 11 persen produksi dari pabrik Swindon masuk ke pasar Inggris pada 2019 sementara 6 persen dikirim ke Jepang.
Honda sebelumnya telah mengungkapkan rencana untuk memindahkan produksi fasilitas yang ditujukan ke pasar AS, di mana hampir 70 persen dari produksinya pada 2019 dikirimke Amerika Serikat.
Advertisement