Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan melaporkan pihaknya terus merealisasikan program sejuta rumah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam arahannya menyatakan, Program Sejuta Rumah akan tetap dilanjutkan pelaksanaannya agar setiap warga negara Indonesia dapat memiliki dan tinggal di rumah yang layak huni.
Advertisement
Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, dimana rumah menjadi salah satu hal penting bagi masyarakat agar bisa terhindar dari penularan virus corona.
"Program Sejuta Rumah akan tetap dilanjutkan karena rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi," ungkap Menteri Basuki.
Sementara itu, Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perumahan per 24 Agustus 2020, jumlah capaian Program Sejuta Rumah telah mencapai angka sekitar 264.457 unit rumah.
Angka pembangunan rumah tersebut terdiri dari 212.743 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 51.714 unit rumah non-MBR.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Optimis Tercapai
Meski baru mencapai sekitar seperlimanya, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid tetap optimis Program Sejuta Rumah bisa mencapai angka satu juta unit hunian pada akhir tahun ini.
"Sampai triwulan ketiga bulan Agustus 2020 ini capaian Program Sejuta Rumah telah mencapai 264.457 unit rumah,” kata Khalawi dalam kegiatan konferensi pers Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Tahun 2020 di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Namun demikian, Kementerian PUPR juga akan berusaha agar pembangunan fisik perumahan yang termasuk dalam Program Sejuta Rumah seperti rumah susun, rumah swadaya, rumah khusus dan prasarana sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan lingkungan perumahan dapat tetap berjalan di lapangan.
"Kami agar tetap optimis dan berusaha agar capaian pembangunan Program Sejuta Rumah tetap meningkat sebab proses pembangunan rumah di lapangan terus berjalan," ujar dia.
Advertisement