Polisi Sebut 7 dari 12 Tersangka Penembakan Bos Pelayaran Satu Grup Pengajian

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, beberapa tersangka tergabung dalam salah kelompok pengajian atau majelis taklim.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 26 Agu 2020, 13:17 WIB
Para tersangka kasus pembunuhan pengusaha pelayaran Sugianto (51) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/8/2020). Pembunuhan Sugianto didalangi oleh NL, karyawati di perusahaan korban yang merasa sakit hati dan sering dilecehkan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Misteri penembakan bos pelayaran di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sugianto (51) terungkap sudah. 12 Orang menjadi tersangka pembunuhan bos PT Dwi Putra Tirta Jaya itu.

Pembunuhan ternyata dimotori oleh admin keuangan perusahaan tersebut berinsial NL alias L. NL meminta bantuan suami sirihnya, R alias MM. Polisi menyebut ada 12 orang yang terlibat dalam kasus ini.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, beberapa tersangka tergabung dalam salah kelompok pengajian atau majelis taklim.

Mereka adalah eksekutor DM alias M, pembawa sepeda motor S, kemudian DW alias D, lalu AJ alias J, selanjutnya MM, PM alias S, dan A.

Guru dari kelompok tersebut adalah orangtua NL, otak pembunuhan bos pelayaran tersebut.

"Yang saling mengenal adalah kelompoknya dari tersangka Maman alias Ruhiman (MM) karena mereka satu kelompok belajar agama," ujar Wirdhanto saat dihubungi, Rabu (26/8/2020).

Wirdhanto menerangkan, MM adalah murid dari NG, orangtua dari NL. "Jadi perkenalan mereka memang sudah cukup lama," lanjut dia.

Sebelumnya, Sugianto menjadi korban pembunuhan sadis dengan lima kali tembakan oleh orang tak dikenal di depan kantornya, Ruko Royal Gading Square, Jakarta Utara. Insiden ini memicu perhatian publik, sebab saat kejadian rekaman kamera CCTV di lokasi tersebar viral ke media sosial.

Penyelidikan polisi mengungkap 12 tersangka yang turut berperan dalam pembunuhan berencana bos pelayaran ini. Salah satu di antaranya, NL sebagai otak pelaku kejahatan.

Akibat perbuatannya, seluruh tersangka dijerat polisi dengan pasal berlapis, Pasal 340 KUHP, sub Pasal 338 KUHP, dan UU Darurat RI Nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup atau selama waktu tertentu, maksimal 20 tahun penjara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Istikharah

Tersangka melakukan salah satu adegan saat rekonstruksi kasus pembunuhan Sugianto (51) di ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (25/8/2020). Penyidik Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan bos pelayaran Sugianto di Royal Gading Square. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

DM salah satu pembunuh Sugianto, seorang bos pelayaran, sempat salat istikharah sebelum melancarkan aksinya. Hal ini dilakukan karena DM mengaku sudah taubat kala diajak RS, satu dari 12 tersangka kasus itu.

"Maaf pak saya sudah taubat," jawab DM saat menerima ajakan RS untuk menjadi pembunuh bayaran, kala melakukan reka adegan pembunuhan bos pelayaran di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/8/2020).

DM mengatakan, RS menyampaikan, ajakan jahat tersebut datang dari MM (42), penerus guru spiritualnya yang telah meninggal dunia. MM adalah suami siri NL si otak pelaku pembunuhan berencana ini.

"Kalau gitu saya salat istikharah dulu," ujar DM.

DM pun menjawab bersedia ikut dalam permufakaran jahat membunuh bos pelayaran itu. Setelah mendapat jawaban dari DM, RS langsung mengirimnya ke Jakarta dari Bangka Belitung.

Sesampainya di Jakarta, RS menegaskan kesiapan DM. Jika DM sudah siap, maka eksekusi pembunuhan dilakukan keesokan harinya.

"Gimana sudah siap?" tanya DM saat menjemput RS di Bandara Soetta, 11 Agustus 2020.

"Saya Istikharah dulu lagi ya," jawab RS.

Sebelumnya, Sugianto (51), menjadi korban penembakan di depan ruko Royal Gading Square, Kamis, 13 Agustus 2020. Tembakan tersebut terjadi lima kali dari arah belakang. Korban pun tewas seketika di lokasi, sedangkan pelaku kabur menggunakan sepeda motor.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya