Saba Sahar, Aktris dan Aktivis Afghanistan Ditembak Kelompok Tak Dikenal

Saba Sahar, aktris paling terkenal di Afghanistan dan juga salah satu sutradara film wanita pertama Afghanistan, ditembak saat sedang berada ibu kota Afghanistan, Kabul.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2020, 17:49 WIB
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Kabul - Saba Sahar, salah satu aktris paling terkenal di Afghanistan yang juga sutradara film wanita pertama, ditembak saat sedang berada ibu kota Kabul. Wanita 44 tahun tersebut langsung dibawa ke rumah sakit tetapi tingkat keparahan pada lukanya masih belum jelas.

Melansir BBC, Rabu (26/8/2020), suaminya, Emal Zaki, mengatakan dia sedang dalam perjalanan untuk bekerja pada Selasa 25 Agustus, dan tiba-tiba tiga orang pria bersenjata menembakan senjatanya ke arah mobil istrinya tersebut. Hingga saat ini tidak diketahui siapa kelompok yang melakukan serangan tersebut.

Selain sebagai aktris serta sutradara film dan program yang mengeksplorasi keadilan dan korupsi, dia juga merupakan juru kampanye untuk hak-hak perempuan. Dia juga pernah dilatih sebagai petugas polisi dan masih bekerja untuk kementerian dalam negeri.

Zaki memberikan keterangan bahwa penembakan itu terjadi di Kabul barat. Ada lima orang di dalam mobil istrinya saat itu, yaitu Sahar, dua pengawal, seorang anak, dan sopir. Kedua pengawalnya juga diserang, dan untungnya anak serta sopirnya tidak terluka.

Saksikan Vidio Pilihan Berikut Ini:


Telah Terjadi Peningkatan Serangan

Zaki mengatakan dia mendengar suara tembakan sekitar lima menit setelah istrinya meninggalkan rumah. Lalu tak beberapa lama, sang istri meneleponnya dan mengatakan kepadanya bahwa dia telah ditembak dan dipukul di perut.

"Saya langsung pergi ke tempat kejadian dan menemukan mereka semua sudah terluka," katanya. "Setelah menerima pertolongan pertama, kami memindahkannya ke rumah sakit darurat dan kemudian ke rumah sakit polisi untuk melakukan operasi." Dan Operasi berjalan dengan sukses.

Menanggapi insiden penembakan ini, Amnesty International mengatakan "telah terjadi peningkatan yang sangat mengkhawatirkan dalam serangan terhadap aktris film, aktivis politik dan pembela hak asasi manusia di Afghanistan."

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya