La Nyalla Peringatkan PSSI soal Naturalisasi Pemain untuk Timnas Indonesia

La Nyalla Mahmud Mattalitti, ketua DPD RI yang juga pernah jadi ketum PSSI ini mengingatkan agar PSSI jaga relevansi soal naturalisasi pemain.

oleh Defri Saefullah diperbarui 26 Agu 2020, 16:54 WIB
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti beri peringatan kepada PSSI soal naturalisasi pemain (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta agar PSSI tetap bijak dalam menaturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia. Saat ini, PSSI dikabarkan sudah menyiapkan lima remaja asal Brasil untuk dinaturalisasi.

Lima remaja Brasil ini tiba-tiba masuk ke beberapa klub Liga 1 seperti Persija, Arema FC dan Madura United. Konon, lima pemain ini disiapkan untuk Timnas Indonesia U-19 yang akan main di Piala Dunia U-20 pada tahun depan.

Tentu, kabar ini langsung membuat pro dan kontra di kalangan masyarakat. La Nyalla mengingatkan bahwa naturalisasi yang datang dari insisiatif PSSI, harus ada relevansinya.

"Nasionalisme itu sekarang sudah bergaul dengan humanisme. Jadi sebenarnya naturalisasi itu bukan lagi soal halal atau haram di dunia olahraga. Sehingga seharusnya tidak menjadi kontroversi. Hanya, memang harus ada relevansinya. Artinya naturalisasi yang datang dari inisiatif federasi, hanya relevan jika pemain tersebut ada hubungan sejarah atau darah keturunan," kata mantan ketua Umum PSSI ini.

Dia mengatakan relevansi tidak dibutuhkan kalau pemain itu sendiri yang minta naturalisasi jadi WNI. Ini terjadi kepada Christian Gonzales asal Uruguay yang dinaturalisasi menjadi WNI untuk memperkuat Timnas Indonesia.

 

Saksikan Video PSSI di Bawah Ini:


Wajib Nyambung

Pemain Timnas Indonesia U-19, Witan Sualeman dan Mochammad Supriadi, saat mengikuti sesi latihan perdana di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (7/8/2020) sore WIB. Sebanyak 24 pemain Timnas Indonesia jalani latihan perdana dengan mengikuti protokol kesehatan. (dok.PSSI)

La Nyalla mengatakan, lima remaja asal Brasil itu didatangkan atas inisiatif PSSI. Itulah mengapa PSSI harus mendengar pendapat publik dan menjaga relevansi.

"Sebab, yang saya dengar, lima pemain muda asal Brasil yang sekarang dititipkan untuk main di sejumlah klub di Indonesia, itu inisiatif PSSI. Maka, wajib mempertimbangkan faktor relevansi tadi,"ujarnya.

Jika mengacu Statuta FIFA terkait FIFA Eligibility Rules di pasal 7, lima pemain itu memang tidak memenuhi salah satu dari empat syarat relevansi naturalisasi: yakni, pemain lahir di negara bersangkutan, atau salah satu orang tua kandung pemain lahir di negara tersebut, atau kakek/nenek sang pemain lahir di negara tersebut, dan atau pemain telah menetap di negara tersebut selama lima tahun, terhitung saat usianya mencapai 18 tahun.


Membantah

PSSI sendiri lewat Direktur Teknik Indra Sjafri sempat membantah rumor ini. Dia mengatakan, kedatangan pemain muda asal Brasil ke klub Arema FC, Persija dan Madura United ialah murni kebutuhan klub Liga 1.

"Kedatangan para pemain asing muda dari Brasil ini tidak ada kaitannya dengan PSSI. Itu murni urusan klub-klub Liga 1,” ujar Indra Sjafri, Kamis (20/08/2020) seperti dilansir dari situs resmi PSSI.

Ia juga menyatakan bahwa pemain yang akan dipanggil Timnas Indonesia tentu harus berpaspor Indonesia. Otomatis bagi mereka yang memiliki kebangsaan lain, tidak akan bisa memperkuat Timnas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya