Satgas Covid-19: Perkotaan Sumbang 64,83 Persen Kasus Corona

Kasus aktif dan kematian akibat Covid-19 lebih banyak berada di perkotaan. Sementara kasus sembuh lebih banyak berasal dari kabupaten.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2020, 18:18 WIB
Petugas menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) pada layar pemantau di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Sampai hari ini, Posko COVID-19 DKI Jakarta terlah dihubungi 3.580 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menyebut, perkotaaan menyumbang kasus virus corona cukup banyak. Dia menyebut, 64,83 persen kasus Covid-19 di Indonesia berasal dari perkotaan.

"Kita lihat ternyata kasus Covid-19 di Indonesia ini kan hampir 65 persen disumbangkan dari angka-angka perkotaan," ujarnya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2020).

Padahal jumlah kota yang ada di Indonesia hanya 98. Sementara jumlah kabupaten mencapai 416. Artinya, perkotaan hanya kurang lebih 1/5 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Jika dilihat dari jumlah kasus aktif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan, kata Dewi, perkotaaan kembali berada di posisi pertama. Kasus aktif Covid-19 di perkotaan sebanyak 27 persen, sedangkan di kabupaten hanya 23 persen.

"Jadi lebih sedikit (kasus aktif Covid-19) yang berada di kabupaten," sambungnya.

Demikian juga dengan kasus meninggal akibat Covid-19. Dewi menyebut, kasus meninggal karena Covid-19 di perkotaaan sebanyak 4,55 persen. Sedangkan di kabupaten hanya 4,4 persen.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kasus Sembuh Terbanyak Ada di Kabupaten

ilustrasi virus corona covid-19copyright by diy13 (Shutterstock)

Menariknya, secara statistik angka kesembuhan pasien Covid-19 di kabupaten lebih tinggi daripada perkotaan. Kabupaten mencatat kasus sembuh Covid-19 sebanyak 72 persen, sedangkan perkotaan 68 persen.

"Jadi kalau kita lihat memang tren di sini kabupaten memiliki angka-angka yang lebih baik. Mulai dari angka kasus meninggal lebih sedikit, kasus aktif lebih sedikit, namun kesembuhannya jauh lebih tinggi," ucap dia.

 

Reporter: Titin Supriatin/Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya