Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta mengajukan permohonan pada pihak PUPR untuk menggunakan satu ruas jalan tol dalam kota (Cawang-Tanjung Priok) untuk dimanfaatkan sebagai jalur sepeda khusus di hari Minggu pagi. Permintaan tersebut pun sedang dievaluasi oleh pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR.
"Baru kami evaluasi di Bina Marga dan BPJT. Idenya seperti car free day di Jakarta, atau Bali Marathon di tol Bali Mandara," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit kepada merdekacom, Rabu (26/8/2020).
Advertisement
Dia menjelaskan pihaknya saat ini sedang menunggu rencana operasional dari Pemprov terkait permintaan tersebut. Sebab pihaknya mengutamakan pada keselamatan jika hal tersebut diterapkan.
"Kita dengarkan rencana operasionalnya. Fokus kami ke soal safety dan keamanan implementasi dengan masyarakat, serta pengaturan bisnis/investasi dengan BUJT yang memiliki perjanjian konsesi dengan PUPR," ungkap Danang.
Sebelumnya diketahui Pemprov DKI Jakarta mengajukan surat ke Kementerian PUPR. Dalam surat tersebut, Pemprov DKI memohon penggunaan satu ruas jalan tol dalam kota (Cawang-Tanjung Priok) untuk dimanfaatkan sebagai jalur sepeda khusus di hari Minggu pagi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, membenarkan pengajuan surat tersebut. Salah satu alasannya setelah melihat tingginya antusiasme masyarakat dalam bersepeda.
"Pengguna sepeda di kawasan jalur sepeda sementara di Sudirman sampai Merdeka Barat sangat tinggi. Dan oleh sebab itu, kami dari Pak Gubernur mengusulkan kepada Pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol," kata Syafrin di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2020).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Khusus Sepeda Balap
Menurut Syafrin, jalur ini hanya dikhususkan untuk para pengguna sepeda road bike atau sepeda balap saja. Jalur yang diajukan yakni mulai di Kebon Nanas, Jakarta Timur sampai arah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Jadi menyiapkan satu jalur sendiri sebagai jalur sepeda sementara untuk road bike," ucapnya.
Kendati begitu, Syafrin menyatakan Pemprov DKI Jakarta masih menunggu keputusan dari Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
"Tapi ini masih dalam pembahasan ya, kita masih menunggu persetujuan dari Pak Menteri," jelasnya.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement