Liputan6.com, Jakarta – Kualitas pendidikan Indonesia dinilai tidak merata. Pada gelaran Global Education Monitoring (GEM) tahun 2016, Unesco menyoroti tajamnya kesenjangan pendidikan di Tanah Air. Padahal salah satu syarat untuk membangun generasi muda yang berkualitas adalah ketersediaan pendidikan bermutu baik dan setara di berbagai wilayah.
Sejak tahun 2001 Putera Sampoerna Foundation berupaya menjalankan program pendidikan dengan mengutamakan kerjasama demi peningkatan kualitas sekolah, akses pendidikan, dan kualitas guru.
Sampai saat ini program tersebut telah menyentuh lebih dari 92 ribu guru, 155 ribu siswa, 855 sekolah, dan 40 madrasah yang tersebar di 57 daerah pada 27 propinsi di Tanah Air.
Baca Juga
Advertisement
Peran Serta Putera Sampoerna Foundation Dalam Pendidikan di Indonesia
Visi misi Sampoerna Foundation adalah untuk mencetak generasi calon pemimpin yang berkompeten sekaligus bermoral melalui pendidikan berkualitas. Sejalan dengan hal itu, PSF berfokus untuk mengembangkan pendidikan Indonesia dengan menyelenggarakan aneka program pendidikan dan pelatihan bagi siswa dan guru.
School Development Outreach (SDO) sebagai bagian dari Putera Sampoerna Foundation sejak tahun 2004 berfokus pada penyediaan layanan pengembangan pendidikan. Tujuannya adalah demi meningkatkan kualitas sekolah serta menyediakan akses yang memadai dalam hal pengembangan profesionalitas pendidik.
Dedikasi tersebut berupaya diwujudkan dengan rancangan inisiatif unggulan Lighthouse School Program (LSP). Ini merupakan sebuah program intervensi kepada sekolah tertentu agar dapat mencapai Standar Nasional Pendidikan Indonesia dalam waktu 3 tahun.
Selanjutnya LSP berupaya membentuk sekolah mitra tersebut menjadi sekolah percontohan, atau “penerang” untuk sekolah-sekolah lain di sekitarnya, sesuai nama program tersebut. SDO akan membina calon sekolah percontohan dengan mewujudkan pendekatan secara holistik dalam tindakan intervensi secara intensif.
Semua ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran dengan perspektif masa depan. Selain program LSP meliputi:
● Peningkatan Profesionalitas Guru Melalui Pelatihan
● Pengembangan Manajemen Sekolah
● Pemberdayaan komunitas sekolah
● Pengembangan kompetensi peserta didik
Terkait dengan pengembangan kualitas siswa SDO menekankan pada peningkatan kompetensi STEAM atau Science, Technology, Engineering, Arts & Mathematics ditambah dengan Bahasa Inggris. Semua kemampuan tersebut selayaknya ada pada pelajar Indonesia sebagai modal untuk menghadapi persaingan di masa depan.
Sementara program peningkatan kualitas dan profesionalisme pengajar dilakukan dalam program yang disebut Teacher Learning Centre atau TLC. TLC merupakan komunitas belajar untuk para guru termasuk komponen manajemen sekolah secara berkesinambungan.
Tujuan dibentuknya TLC adalah untuk membentuk sistem pengembangan profesional serta jaringan guru demi menghasilkan pengajar-pengajar kompeten. Sebagai ujung tombak pendidikan Indonesia, kualitas guru memberi dampak besar kepada pencapaian peserta didik serta mutu lulusan.