Angin Kencang Meningkat, BMKG Juanda Sebut Waspadai Potensi Kebakaran Lahan

Ada perbedaan tekanan udara tinggi di Australia dan Siklon Tropis menyebabkan peningkatan kecepatan angin di Jawa Timur.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Agu 2020, 13:41 WIB
Kebun Bibit Wonorejo (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG) Juanda mengimbau untuk mewaspadai angin kencang dalam tiga hari ke depan. Hal ini seiring terjadi peningkatan kecepatan angin di Jawa Timur.

Mengutip instagram @infobmkgjuanda, Kamis, (26/8/2020), berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat perbedaan tekanan udara tinggi di Australia (1.030 mb) dengan Siklon Tropis.

Kondisi tersebut disebutkan menyebabkan peningkatan kecepatan angin di Jawa Timur. "Iya umumnya semua merasakan peningkatan kecepatan angin, perlu kewaspadaan bersama," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, (27/8/2020).

Teguh menuturkan, dengan peningkatan kecepatan angin tersebut perlu mewaspadai potensi kebakaran lahan dan hutan di musim kemarau. "Diperkirakan masih tiga hari ke depan potensinya (peningkatan angin kencang),” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


BMKG Juanda Sebut Sejumlah Wilayah Jatim Alami Kekeringan Ekstrem

(Foto: Tama66/Pixabay) Ilustrasi kemarau dna kekeringan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda menyampaikan untuk mewaspadai sejumlah beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur yang akan mengalami kekeringan ekstrem. Hal ini lantaran tidak mengalami hujan selama 31-60 hari berturut-turut.

"Perlu diwaspadai untuk sebagian kabupaten yang sudah 31-60 hari berturut-turut tidak mengalami hujan atau masuk dalam kriteria sangat panjang. Seperti di Kabupaten Banyuwangi, Lumajang, Mojokerto, Pamekasan, Probolinggo, Sidoarjo dan Trenggalek," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 21 Agustus 2020.

BMKG pun mencatat sejumlah wilayah di Jawa Timur sekarang sudah alami kekeringan ekstrem menyusul sudah lebih dari 60 hari berturut-turut tidak mengalami hujan.

"Ada beberapa daerah yang sudah lebih dari 60 hari berturut-turut tidak mengalami hujan atau masuk dalam kriteria kekeringan ekstrem seperti di di Kabupaten Bangkalan, Bondowoso, Pamekasan, dan Sampang," ujar dia.

Namun demikian, kata dia, sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) secara umum mengalami hari tanpa hujan (HTH) dengan kriteria pendek dan sangat pendek.

"HTH di Jatim umumnya kriteria sangat pendek hingga pendek. Hal itu terjadi pada distribusi hujan dasarian II Agustus 2020," ujar dia.

Ia mengemukakan, untuk distribusi curah hujan dasarian II Agustus 2020 di Jawa Timur pada umumnya kriteria rendah dan menengah.

"Curah hujan dasarian III Agustus 2020 Provinsi Jawa Timur (deterministik) pada umumnya diprakirakan berkisar kurang dari 50 mm dengan peluang (probabilistik) lebih dari 90 persen," tutur dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya