Liputan6.com, Jakarta - Pro dan kontra terjadi terkait rencana pemerintah membuka kembali bioskop di tengah pandemi COVID-19.
Ada yang berpendapat sebaiknya bioskop tidak beroperasi dulu sampai kasus positif Corona di Indonesia benar-benar berkurang. Jangan sampai rencana tersebut malah memunculkan klaster penularan COVID-19 yang baru, setelah klaster perkantoran.
Namun, ada juga yang bersuara bahwa penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di bioskop dapat diminimalisasi lantaran ruangan yang besar, sehingga relatif lebih aman jika dibanding perkantoran dan rumah makan. Lantas, mana yang benar?
Baca Juga
Advertisement
Menurut seorang profesor penyakit menular di UC Davis Health, Natascha Tuznik, pergi ke bioskop di tengah pandemi COVID-19 terdengar sebagai suatu masalah, padahal tidak seperti itu.
"Kendengarannya seperti masalah karena banyak orang terkurung di dalam satu ruangan untuk waktu yang lama," kata dia.
"Namun, sekarang masker saat diperlukan. Jika pengelola bioskop melakukan segalanya dengan benar, seharusnya bioskop memiliki risiko penularan COVID-19 orang ke orang lebih kecil daripada banyak tempat lain yang dikunjungi orang-orang saat ini," Natascha menekankan dikutip dari situs Health UC Davis Edu pada Kamis, 27 Agustus 2020.
Simak Video Berikut Ini
Bioskop Kembali Buka, Ingat, Risiko Kecil Bukan Berarti Tak Berisiko Sama Sekali
Akan tetapi, Natascha mengingatkan, 'risiko kecil' bukan berarti 'tidak ada risiko sama sekali'.
"Risikonya lebih kecil dibandingkan tempat-tempat kayak gym, yang di dalamnya banyak orang bernapas dengan terengah-engah dan berkeringat. Dan, bar yang orang-orangnya bisa berbicara dengan jarak sangat dekat, bersuara keras, sehingga bisa mengeluarkan lebih banyak virus," ujarnya.
Sedangkan di bioskop, lanjut Natascha, orang tidak akan berbicara satu sama lain selama film diputar, jarak tempat duduknya berjauhan, dan penonton menghadap arah yang sama, yang diketahui dapat mengurangi risiko penularan.
"Jarak sosial sebaiknya enam kaki. Wajib juga bagi pengelola bioskop membatasi jumlah penonton setiap harinya. Dan, pakai pelindung tambahan selain masker agar tidak ada yang bernapas langsung ke orang lain," katanya.
Advertisement
Imbauan untuk Calon Penonton di Bioskop
Selain itu, Natascha mengimbau kepada calon penonton untuk menelepon atau mencari tahu terlebih dahulu bahwa bioskop pada hari itu masih bisa untuk didatangi.
Selain itu, ini yang terpenting, Natascha menekankan agar tidak melepas masker sepanjang menonton film, apa pun alasannya. Terlebih jika alasannya untuk makan dan minum, tidak dianjurkan sama sekali.
"Memang, makan popcorn adalah bagian paling menyenangkan dari aktivitas menonton di bioskop, tapi kegiatan itu justru meningkatkan risiko Anda untuk tertular," ujarnya.
Begitu juga sebelum masuk ke dalam studio, pastikan Anda berdiri atau duduk dengan tetap jaga jarak aman dari orang-orang yang sedang makan atau minum
Bawa Tisu Saat Akan Nonton di Bioskop
Selanjutnya, disarankan untuk membawa tisu dan pembersih lainnya untuk membersihkan kursi yang akan Anda duduki. Dan, hand sanitizer untuk membersihkan tangan Anda setiap saat.
"Jika memungkinkan, jangan gunakan toilet. Jika harus, jangan masuk jika ramai," ujarnya.
Semua hal itu harus dilakukan calon penonton di bioskop. Terdengar lebih sulit, tapi jika patuh terhadap semua protokol kesehatan yang ada, hasil sepadan akan didapat.
"Saya tahu ini tidak menyenangkan, tetapi ingat, akhir dari sebuah film tak semuanya menyenangkan, tapi ketika sakit akan jauh lebih tidak menyenangkan," katanya.
Advertisement