Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara berada dalam siaga tinggi saat Topan Bavi pada Kamis pagi menyebabkan hujan lebat, dan menumbangkan pohon setelah melewati pantai Korea Selatan semalaman. Bencana tersebut juga menyebabkan beberapa kerusakan.
Melansir Channel News Asia, Kamis (27/8/2020), televisi pemerintah KCTV Korea Utara menyiarkan siaran semalam untuk melaporkan tentang badai tersebut.
Advertisement
Laporan menunjukkan adanya pohon tumbang dan puing-puing bangunan di jalan-jalan. Hal tersebut menjadi tanda kekhawatiran yang meningkat setelah hujan lebat awal bulan ini menyebabkan banjir dan merusak tanaman.
Kim Jong-un pun telah mengeluarkan peringatan untuk mencegah kerusakan tanaman dan korban jiwa, saat negara tersebut juga menjaga dampak dari pandemi virus corona.
Martyn Williams dari 38 North, sebuah situs web yang memantau Korea Utara, mengatakan bahwa TV Korea Utara secara rutin menyela acara televisi untuk secara rutin melaporkan soal perkembangan badai.
"Saya percaya pertama kali," kata Williams di Twitter. "Itu adalah tanda ketakutan yang jelas akan kehilangan nyawa dan kehancuran."
Badan Meteorologi Korea Selatan mengatakan topan itu menghantam sekitar 50 km (31 mil) wilayah barat daya ibu kota Korea Utara, Pyongyang pada Kamis pagi.
Khawatirkan Persediaan Makanan
KCTV menunjukkan naiknya Sungai Taedong di Pyongyang, setelah rekaman video menunjukkan kegiatan para petani yang bekerja di sawah.
Hujan deras awal bulan ini menimbulkan kekhawatiran tentang persediaan makanan di negara yang terisolasi itu, setelah menggenangi ratusan rumah dan membanjiri lahan pertanian padi yang luas.
Korea Selatan melaporkan kerusakan minimal akibat badai, sementara penerbangan internasional dan domestik telah dibatalkan.
Advertisement