Perjanjian Perdagangan Bebas Dongkrak Ekspor Pertanian

Kebijakan yang diterbitkan oleh Karantina Pertanian Surabaya mempermudah eksportir dalam proses sertifikasi atau pengurusan sertifikat kesehatan karantina.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Agu 2020, 13:20 WIB
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, Musyaffak Fauzi.

Liputan6.com, Jakarta - Free Trade Agreement (FTA) atau perjanjian perdagangan bebas menjadi akses untuk meningkatkan nilai ekspor dalam negeri. FTA membuat perdagangan barang atau jasa antarnegara dapat melewati perbatasan negara lain tanpa hambatan tarif atau nontarif.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, Musyaffak Fauzi menilai perjanjian tersebut juga harus didukung dengan kebijakan dalam mempermudah eksportir dalam proses sertifikasi atau pengurusan sertifikat kesehatan karantina sehingga kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi makro semakin menguat.

"Banyak kebijakan yang diterbitkan oleh Karantina Pertanian Surabaya guna mempermudah eksportir dalam proses sertifikasi atau pengurusan sertifikat kesehatan karantina,” kata Musyaffak, Kamis (27/8/2020).

Berdasarkan data otomasi IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) mencatat bahwa terjadi peningkatan ekspor komoditas pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya periode Januari - Juli 2020 sebesar 10 persen dibanding periode yang sama pada sebelumnya (YoY).

"Berdasarkan data BPS yang menyatakan bahwa sektor pertanian mengalami pertumbuhan 16,24 persen (q to q) pada kuartal II tahun 2020," jelasnya.

Musyaffak menambahkan, FTA memberikan dukungan khususnya untuk peningkatan ekspor komoditas pertanian Jawa Timur. Sehingga perlu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perjanjian perdagangan bebas dan implikasi perjanjian tersebut bagi kegiatan ekspor antar negara mitra FTA di Surabaya.

"Wilayah perdagangan bebas ini merupakan salah satu bentuk kerja sama ekonomi yang membuat setiap lini kehidupan semakin berkembang termasuk perdagangan,"katanya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:


Tingkatkan Ekspor

Aktivitas pekerja bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2019 menurun. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 14,28 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dilain kesempatan, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengungkapkan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus memprioritaskan kegiatan dalam mendukung peningkatan ekspor.

Hal ini juga sejalan dengan Program Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (GRATIEKS), dimana ekspor guna meningkatkan kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian tetap mendorong ekspor sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan atau nilai tambah baik petani maupun pelaku agribisnis di tengah keterbatasan karena pandemi Covid-19,” pungkas Jamil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya