6 Hoaks Ramuan Herbal Sembuhkan Virus Corona: Ada yang Bikin Meninggal Dunia

Di tengah bahaya virus corona, ada banyak orang yang membagikan hoaks ramuan herbal yang mereka klaim bisa menyembuhkan pasien virus corona.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 27 Agu 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona masih menjadi momok bagi masyarakat dunia. Hingga Kamis (27/8/2020), sudah ada lebih dari 24 juta orang di seluruh dunia terpapar penyakit ini.

Bahkan, di Indonesia, sudah ada lebih dari 160 ribu kasus virus corona. Tercatat, hingga saat ini sudah 6.944 orang di Tanah Air meninggal dunia.

Di tengah bahaya virus corona, ada banyak orang yang membagikan hoaks ramuan herbal yang mereka klaim bisa menyembuhkan pasien virus corona.

Berikut ini ada 6 hoaks soal ramuan herbal yang disebut bisa menyembuhkan pasien virus corona:

Lada Hitam

Di media sosial, Facebook dan Twitter, disebutkan kalau lada hitam bisa menyembuhkan pasien virus corona. Bahkan, klaim ini sudah mendapat restu dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Namun WHO sudah jelas membantah kabar hoaks tersebut. WHO dalam website resminya pernah menyatakan bahwa menambah lada dalam makanan tidak bisa melindungi atau menyembuhkan virus corona covid-19.

 


Minyak Kayu Putih

Beredar klaim tulisan dr Indrianti Idrus tentang minyak kayu putih dapat menyembuhkan pasien Covid-19, simak faktanya.

Di Facebook, ada sebuah cerita yang menyebut satu keluarga bisa sembuh setelah melakukan pengobatan dengan minyak kayu putih. Cerita itu dibagikan ribuan kali oleh warga Facebook di Indonesia.

Faktanya, dikutip dari cekfakta.tempo.co, klaim mantan pasien Covid-19 yang menyebut Covid-19 bisa disembuhkan dengan minyak kayu putih menyesatkan. Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa Eucalyptus, tanaman yang menjadi bahan baku minyak kayu putih, memang efektif membunuh Virus Corona.

Namun, penelitian itu tidak melibatkan Virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, melainkan virus Corona jenis lain. Dengan demikian, Eucalyptus belum bisa disebut sebagai obat Covid-19.

 


Herbal Hadi Pranoto

Dalam video yang bertempat di Pulau Tegal Mas, Lampung, sosok Hadi Pranoto mengenalkan diri kepada publik sebagai Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19 dengan gelar pakar Mikrobiologi. (Tangkapan layar dari Youtube Anji)

Pada 31 Juli 2020, penyanyi Anji melakukan wawancara dengan Hadi Pranoto, yang mengklaim telah menemukan obat herbal untuk menyembuhkan pasien virus corona. Hadi Pranoto, yang menyebut dirinya sebagai profesor, menamakan obat itu serum antibodi covid-19.

Namun, obat herbal Hadi Pranoto itu disebut ahli medis Indonesia sebagai klaim yang menyesatkan. Pejabat humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Abdul Halik Malik. Dia meminta Hadi Pranoto buka-bukaan soal produk yang ditemukannya untuk menyembuhkan orang yang positif virus corona.

"Klaim itu harus dibuktikan dengan serangkaian penjelasan dan riwayat berupa langkah-langkah yang sudah ditempuh. Dalam rekayasa produk ada tahapan yang harus diikuti, ada 8 tahap untuk sampai pada kandidat obat dan produk kesehatan lainnya."

"Bagusnya, karena sudah ramai, dikonfirmasi terkait produknya. Nanti dari produk itu kita ketahui apa zat aktif dan khasiatnya. Dari situ kita bisa ketahui keamanannya. Kalau yang sekarang ini masih disampaikan secara lisan oleh yang bersangkutan," ujar Abdul Halik Malik.

Sekarang, video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto sudah dihapus pihak YouTube. Mereka pun sedang diperiksa pihak berwajib karena diduga menyebarluaskan berita bohong.

 

 


Jus Jahe

ilustrasi Cek Fakta

Pada 4 Agustus 2020, seorang mahasiswa INDIAN dari universitas PONDICHERRY, bernama RAMU menemukan obat rumahan untuk covid-19 yang untuk pertama kalinya diterima oleh WHO. Dia menyebut jus jahe yang ditambah lada hitam bisa menyembuhkan pasien virus corona.

Namun ramuan herbal itu sudah jelas hoaks. Melansir dari situs resmi Who.int, klaim jus jahe dan lada hitam sembuhkan covid-19 adalah tidak benar. WHO menyatakan bahwa menaburkan lada pada makanan tentu bisa menambah kenikmatan tersendiri, tapi tidak dapat mencegah atau menyembuhkan covid-19.

 


Air Kelapa Dicampur Jeruk Nipis dan Garam

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim air kelapa dicampur jeruk nipis dan garam manjur menyembuhkan penderita Covid-19.

Di Facebook, ada kabar kalau air kelapa dicampur jeruk nipis dan garam manjur menyembuhkan penderita virus corona baru (Covid-19). Ribuan orang sudah membagikan postingan tersebut.

Tim Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim air kelapa dicampur jeruk nipis dan garam manjur menyembuhkan penderita Covid-19, dengan menghubungi Farmakolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.

Zullies mengatakan, kabar tersebut belum terbukti secara klinis, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mudah menerima informasi yang belum terbukti secara klinis.

"Jika ada kabar-kabar begitu saja yang belum ada buktinya, sebaiknya tidak langsung diterima," kata Zullies saat berbincang dengan Liputan6.com.

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM tersebut mengungkapkan, menemukan obat covid itu bukan hal yang mudah, harus dilakukan penelitian mendalam untuk membuktikannya.

"Jika kebetulan saja sembuh ketika minum air kelapa, ya mungkin saja. tetapi, apakah bisa lebih cepat sembuh dari pada yang tidak minum? apakah sudah ada buktinya?," tutur Zulies.

 


Ramuan India

Ilustrasi Cek Fakta

Sebuah perusahaan herbal di India meracik obat untuk menyembuhkan pasien virus corona. Namun sayangnya, ramuan mereka malah membuat pegawau di perusahaan tersebut meninggal dunia setelah meminumnya.

K Sivanesan (47), farmasis yang juga manajer produksi di perusahaan tersebut, tewas saat menguji ramuan yang diraciknya tersebut. Atasannya, Rajkumar (67), juga kolaps dan dilarikan ke rumah sakit.

"Sivanesan awalnya memberikan ramuan mengandung sodium nitrat ke Dr Rajkumar untuk dites. Karena dokter ini hanya minum sebagian kecil, ia pingsan dan dalam 10 menit ia sadar," kata seorang staf, dikutip dari Indian Express.

"Berharap baik-baik saja, Sivanesan juga meminum larutan ini lalu pingsan. Kamu segera membawanya ke rumah sakit yang hanya berjarak 100 meter," lanjutnya.


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya