Kemendikbud Gelontorkan Rp 70 Miliar untuk Program Belajar dari Rumah

Nadiem berkomitmen bahwa Kemendikbud akan terus meningkatkan mutu konten belajar dari rumah yang disiarkan di TVRI dan radio.

oleh Yopi Makdori diperbarui 27 Agu 2020, 17:33 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Rapat membahas anggaran dan seputar isu terkait Pembayaran SPP lewat layanan Gopay. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 70 miliar untuk program belajar dari rumah. Alokasi tersebut diambil dari anggaran kebudayaan.

"Kita merealokasi anggaran kebudayaan sebesar Rp 70 miliar untuk kegiatan belajar dari rumah melalui TVRI yang sekarang sudah masuk ke radio juga," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim dalam RDP bersama Komisi X DPR RI, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Menurut Nadiem, program belajar dari rumah di TVRI bahkan sempat mendapatkan rating nomor satu di stasiun TV pelat merah tersebut.

"Dan saya juga dengar banyak sekali masyarakat di desa-desa katanya ada peningkatan pembelian parabola karena ingin mengakses belajar dari rumah," ujar Mendikbud.

Hal ini, kata Nadiem, merupakan hal yang menggembirakan bagi Kemendikbud, kendati konten belajar dari rumah yang disajikan belum sempurna.

Nadiem berkomitmen bahwa Kemendikbud akan terus meningkatkan mutu konten pembelajaran di TVRI dan radio.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Akan Teruskan Setelah Pandemi

Seorang siswi saat mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh di rumahnya di RT 003 RW 006 Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Selama Covid-19, anak-anak memanfaatkan televisi yang ada untuk mengikuti pelajaran sekolah yang disiarkan TVRI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Nadiem menuturkan, pandemi ini telah membuka mata bahwa adanya pembelajaran multi platform seperti di TV dan saluran radio merupakan suatu hal yang mesti dipertahankan. Pembelajaran model ini akan tetap dilakukan setelah pandemi.

"Dan ini merupakan suatu hak temuan atau inovasi yang kita akan teruskan," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya