Jalan Panjang Kazakhstan Jadi Pencetus Hari Internasional Anti-Senjata Nuklir

Kazakhstan menjadi inisiator dalam mengusulkan Hari Internasional Anti Senjata Nuklir setiap tanggal 29 Agustus.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Agu 2020, 18:13 WIB
Uji coba peluncuran sistem misil David's Sling, senjata nuklir milik Israel. (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 29 Agustus telah ditetapkan sebagai International Day against nuclear weapons atau Hari Internasional Anti Senjata Nuklir. Penetapan peringatan ini diinisiasi oleh Presiden Pertama Republik Kazakhstan, NA Nazarbayev yang mengambil inisiatif untuk mendeklarasikan 29 Agustus sebagai Hari Internasional Anti Senjata Nuklir.

Penetapan tanggal tersebut disahkan pada 18 Juni 2009 dalam acara seremonial yang didedikasikan untuk peringatan 20 tahun penghentian uji coba di lokasi uji coba nuklir Semipalatinsk, serta pada tanggal 1 Juli 2009 pada pembukaan Kongres III acara para pemimpin dunia dan agama tradisional. 

Sejarah bermula ketika Kazakhstan telah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1991, negara tersebut meninggalkan persenjataan nuklir paling merusak keempat di dunia yang diwarisi dari Uni Soviet. Selanjutnya pada tanggal 29 Agustus 1991, pihaknya juga menutup situs uji coba nuklir Semipalatinsk terbesar yang menjadi kontribusi paling signifikan untuk memperkuat rezim non-proliferasi.

Sebagai hasil dari proses persetujuan yang panjang, rancangan resolusi "Hari Internasional Menentang Uji Nuklir" telah diserahkan kepada Komite Pertama PBB.

Resolusi itu disponsori bersama oleh 26 negara bagian.

Pada 2 Desember 2009, resolusi Sidang Umum PBB akhirnya menyatakan 29 Agustus sebagai Hari Internasional Menentang Uji Nuklir.

Menurut resolusi tersebut, acara akan diadakan setiap tahun untuk mengingatkan dunia tentang konsekuensi mengerikan dari uji coba nuklir dan mencegah dimulainya kembali peristiwa serupa di masa depan. Ini adalah pengakuan komunitas internasional akan pentingnya tanggal 29 Agustus, sebagai hari penutupan resmi situs uji coba Semipalatinsk, yang secara historis penting tidak hanya untuk Kazakhstan, tetapi untuk semua umat manusia.


Pertama Kali Diperingati pada 2010

Seorang wanita melewati layar yang menyiarkan berita tentang peluncuran roket Korut, di stasiun kereta di Seoul, Korsel, Jumat (4/3). Kim Jong-Un memerintahkan pasukannya menyiagakan senjata nuklir untuk bisa digunakan kapan saja. (AFP PHOTO/Jung YEON-JE)

Resolusi tersebut menyerukan kepada semua negara anggota, PBB, masyarakat sipil, akademisi, media hingga setiap individu untuk secara tepat memperingati Hari Internasional Anti Pengujian Nuklir, termasuk dengan menggunakan semua elemen penjangkauan informasi.

Hari Internasional Anti Uji Nuklir pertama kali diperingati pada tahun 2010.

Sejak saat itu, seperti tertuang dalam pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Kazakhstan yang diterima Kamis (27/8/2020), peringatan ini diperingati setiap tahun di seluruh dunia dengan berbagai acara, antara lain simposium, konferensi, pameran, lomba, publikasi, perkuliahan di institusi akademik, siaran berita dan acara lainnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyelenggarakan acara untuk memperingati peringatan ini setiap tahun.

Pada Agustus 2012, Presiden Pertama Kazakhstan NA Nazarbayev mengumumkan peluncuran proyek internasional "ATOM" (Abolish Testing: Our Mission), dan meminta peserta konferensi dan semua orang yang berniat baik di dunia untuk mendukung Proyek "ATOM" dengan menandatangani petisi elektronik kepada pemerintah dunia dengan imbauan untuk menghentikan uji coba nuklir selamanya.

Mantan kepala negara Kazakhstan itu sekali lagi menyerukan perkembangan awal dan adopsi Deklarasi Universal Dunia Bebas Nuklir.

Tujuan dari proyek ATOM adalah untuk membawa perubahan yang nyata dan permanen dengan mengumpulkan orang-orang di seluruh dunia dalam perjuangan untuk mengakhiri pengujian senjata nuklir dan, pada akhirnya, untuk membebaskan dunia dari senjata nuklir.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya