Pilkada Wonogiri, Golkar Pastikan Berkoalisi dengan PDIP Meski Rekomendasi Belum Turun

Apabila DPP PDIP resmi menerbitkan rekomendasi paslon Pilkada Wonogiri atas nama Joko Sutopo-Setyo Sukarno, DPP Golkar akan mengikutinya.

Oleh SoloPos.com diperbarui 27 Agu 2020, 17:20 WIB
Setelah libur Lebaran agak-agaknya aroma liburan sudah mulai tercium. Katanya Pilkada 27 Juni jadi hari libur lho. (Ilustrasi: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Selain Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyatakan tekad bulat berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Wonogiri, Partai Golkar pun menegaskan hal yang sama. 

Sikap itu sudah pasti meski Dewan Pimpinan Pusat belum menerbitkan rekomendasi pasangan calon hasil penyesuaian terbaru.

Ketua DPD Golkar Wonogiri, Bondan Sejiwan Boma Aji mengaku dirinya belum menerima rekomendasi pasangan calon yang baru dari DPP. Namun, dia meyakini DPP Golkar akan menerbitkan rekomendasi baru menyesuaikan rekomendasi paslon DPP PDIP.

Apabila DPP PDIP resmi menerbitkan rekomendasi paslon Pilkada Wonogiri atas nama Joko Sutopo-Setyo Sukarno, DPP Golkar akan mengikutinya.

"Walau begitu saya tegaskan Golkar akan berkoalisi dengan PDIP. Rekomendasi Golkar bukan masalah besar. Tinggal menunggu waktu penerbitannya saja," ucap Bondan saat dihubungi Solopos.com, Rabu (26/8/2020).

Menurutnya, DPP Golkar awalnya sudah menerbitkan rekomendasi paslon yang akan diusung, yakni  Joko Sutopo-Sriyono. Kedua tokoh itu merupakan paslon yang saat itu akan diusung PDIP. 

Namun, terjadi dinamika di tubuh PDIP. DPC PDIP Wonogiri mengusulkan reposisi calon wakil bupati atau cawabup yang sebelumnya Sriyono menjadi Setyo Sukarno. Bondan mengaku sudah menginfomasikan dinamika tersebut kepada DPP Golkar.

"Sikap Golkar sejak awal sudah pasti, yakni akan memenangkan petahana [Joko Sutopo Bupati Wonogiri sekarang] untuk meneruskan pembangunan yang sudah dilaksanakan hampir lima tahun terakhir bersama Pak Edy [Wakil Bupati sekarang yang merupakan kader Golkar]. Sikap ini diputuskan dalam rapat resmi dari tingkat desa/kelurahan hingga DPD," imbuh Bondan.

Bahkan, lanjut dia, demi kepentingan pemenangan pilkada mendatang DPD Golkar menunda melaksanakan reorganisasi melalui Musyawarah Daerah (Musda).

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Alasan Tunda Musda

Sebelumnya, Musda direncanakan digelar tahun ini meski masa tugas pengurus DPD sebenarnya masih sampai 21 September 2021. Namun, rencana tersebut ditunda karena Golkar ingin fokus dalam pilkada.

"Kami sudah membentuk tim pemenangan internal. Tim ini yang akan bekerja sama dengan partai koalisi untuk memenangkan paslon. Tapi memang hingga hari ini [Rabu] koalisi belum membentuk tim pemenangan," ujar Bondan.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo, kepada wartawan mengonfirmasi partainya akan berkoalisi dengan Golkar.

 

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya