Liputan6.com, Jakarta Berenang dan latihan peregangan menjadi cara mudah para orangtua untuk menambah tinggi badan anak. Tak hanya itu saja, lompat tali dan bermain bola basket juga bisa membuat tinggi badan bertambah. Apalagi kegiatan tersebut menyenangkan hati si kecil.
Lantas efektifkah kegiatan untuk menambah tinggi badan anak di atas?
Advertisement
Dokter spesialis anak dan nutrisi, konsultan penyakit metabolik Conny Tanjung menjawab, aktivitas menambah tinggi badan, seperti berenang dan latihan peregangan baik. Tapi perlu didukung asupan nutrisi anak.
"Ya, untuk pertumbuhan anak bukan semata-mata dari nutrisi juga, tetapi juga didukung dari lingkungan tempat tinggal anak," ujar Conny saat diskusi virtual Abbott Indonesia, Kamis (27/8/2020).
"Ada faktor-faktor lain yang berperan. Tentunya, olahraga atau aktivitas fisik. Kemudian faktor sinar matahari untuk kebutuhan vitamin D dan lainnya."
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Ketercukupan Protein Hewani
Untuk mendukung pertumbuhan anak, asupan nutrisi dari protein penting diperoleh. Protein hewani yang terkandung dari ikan, dan telur.
"Buat Mama-mama muda, penelitian protein hewani yang bersumber produk kualitasnya paling baik. Kenapa paling baik? Karena mudah dicerna dan mengandung asam amino dalam jumlah yang lengkap, bisa diperoleh dari ikan, telur, dan susu," lanjut Conny yang berpraktik di Pantai Indah Kapuk Hospital.
"Jangan lupa kalau di Indonesia kan kita kaya ikan yang nilai gizinya sangat tinggi."
Asam amino adalah senyawa organik yang bergabung menjadi protein. Ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung protein, protein yang ada di dalam makanan akan mengalami proses penguraian atau metabolisme. Hasil penguraian menghasilkan asam amino, yang berperan pertumbuhan otak dan tubuh.
Advertisement