Wagub DKI: WHO Akui Jakarta Jadi Provinsi Cukup Baik Testing Covid-19

Riza menegaskan pihaknya memerintahkan seluruh gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat RW agar setiap rumah memiliki satu orang kader penanganan Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2020, 09:20 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memantau pelaksanaan protokol kesehatan di Central Park Grogol Petamburan, Sabtu (20/6/2020). Riza Patria meminta pengelola mal di wilayahnya ikut meningkatkan pengawasan dan pelaksanaan terhadap protokol kesehatan Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim penanganan Covid-19 di Jakarta terkendali. Bahkan, menurutnya World Health Organization (WHO) berpandangan sama, Jakarta menjadi provinsi dengan pengendalian virus yang baik.

"DKI konsepnya beda, kita perbanyak testing, dan testing kita diakui oleh WHO sebagai provinsi di Indonesia yang cukup baik tesnya, pengendaliannya, dukungan sarananya, logistik, obat, masker, regulasinya baik, sanksi ditegakkan," kata Riza, Jumat (28/8/2020).

Disinggung mengenai rekor harian penambahan Covid-19 pada Kamis (27/8/2020) sebanyak 820 kasus, Riza menegaskan angka itu didasari dari testing secara masif yang dilakukan Pemprov DKI.

Namun demikian, Pemprov bukannya tak ada upaya menekan angka kasus. Riza menegaskan pihaknya memerintahkan seluruh gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat RW agar setiap rumah memiliki satu orang kader penanganan Covid-19.

Tugas kader itu nantinya memastikan penerapan protokol kesehatan di wilayah masing-masing RT dan RW terlaksana dengan baik.

"Kita juga lakukan monitoring pengawasan di tiap gugus tugas dibentuk unit-unit atau kader satgas tugasnya memastikan protokol Covid-19 dijalankan, di masjid, kantor, mal, pasar di mana pun," tandasnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jumlah Kasus

Sebelumnya Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta merilis data terbaru penambahan jumlah kasus positif Covid-19. Pada Kamis (27/8) kasus positif bertambah 820 kasus, sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 di ibu kota mencapai 36.462.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan penambahan jumlah kasus didapat dari testing Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 7.127 orang.

"Sebanyak 7.127 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 820 positif dan 6.307 negatif," kata Dwi, Kamis (27/8).

"Dari 820 kasus positif tersebut, 250 kasus baru hari ini adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan," imbuhnya.

Sementara untuk jumlah kesembuhan akibat infeksi virus Corona dilaporkan sebanyak 28.288 orang atau 77,6 persen dan meninggal 1.147 orang. Sedangkan 7.027 pasien positif masih menjalani perawatan ataupun isolasi di rumah sakit.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Pemprov DKI selama satu pekan telah melakukan tes PCR terhadap 43.270 orang.

"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 56.246. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 43.270," terangnya.

Dia menambahkan, positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,1 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU dalam penanganan Covid-19. Dari jumlah tempat tidur isolasi sebanyak 4.456 di 67 RS rujukan, berdasarkan data terakhir pada 23 Agustus, persentase keterpakaiannya sebesar 64 persen.

Sedangkan, dari jumlah tempat tidur ICU sebanyak 483 di 67 RS rujukan, berdasarkan data terakhir pada 23 Agustus, persentase keterpakaiannya sebesar 71 persen.

Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang per minggu, atau 1.521 orang per hari.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya