Pasien Kanker Paru Diminta Tak Kumpul-Kumpul Selama Masa Pandemi

Khususnya pada pasien kanker paru yang sedang melakukan kemoterapi, diimbau untuk tidak berkumpul-kumpul di tengah pandemi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Agu 2020, 14:00 WIB
Paru-paru | unsplash.com/@averey

Liputan6.com, Jakarta Pasien kanker paru disarankan untuk mengurangi kegiatan bepergian keluar rumah di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

"Kalau seandainya ingin berkumpul-kumpul, bersama-sama, mungkin pada saat ini pasien kanker paru yang sedang dalam pengobatan jangan dulu. Apalagi yang sedang kemoterapi," kata dokter spesialis paru Sita Laksmi Andarini.

Dalam seminar daring beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (28/8/2020), Sita mengatakan hal ini demi mencegah pasien menjadi kontak erat dari orang yang terkonfirmasi COVID-19.

"Yang dimaksud dengan kontak erat adalah suatu kontak tanpa APD selama 15 menit dalam jarak kurang dari 1,5 meter. Itu 15 menit saja sudah dinamakan kontak erat dalam kriteria WHO," ujarnya.

"Dalam kondisi demikian memudahkan penularan," kata Sita yang juga Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menambahkan.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Jika Terpaksa ke Rumah Sakit

Waspada, gaya hidup yang tidak teratur saat ini dapat membuat kanker paru-paru berkembang lebih cepat. (Foto: unsplash)

Sita mengatakan, pada pasien kanker yang sedang melakukan kemoterapi, meski ia merasa aman tetapi daya tahan tubuhnya tidak sekuat orang lain. "Sehingga untuk bepergian dipertimbangkan kembali."

Namun, meski harus mengurangi aktivitas keluar rumah atau kumpul-kumpul tatap muka, pasien kanker paru tetap harus melaksanakan pengobatan yang dijalaninya.

Maka dari itu, protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, tetap harus dipatuhi apabila pasien harus pergi ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Sita juga menyarankan agar pasien menyimpan kontak atau nomor telepon dari dokter tempatnya memeriksakan diri. Hal ini sebagai langkah jaga-jaga apabila pasien kanker mengalami sesuatu misalnya efek samping pengobatan.

"Sekarang dimudahkan dengan teleconference. Jadi kalau ada keluhan, kalau keluhannya tidak terlalu berat boleh lewat WA (WhatsApp), tetapi kalau keluhannya berat memang harus bertemu," ujarnya.

Bagi pasien kanker paru yang masih dalam perawatan, Sita mengatakan saat ini boleh melakukan kontrol dua sampai tiga bulan sekali. "Kalau untuk yang seminggu sekali ketemu bisa lewat WA, bisa kontak lewat WA."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya